Bandara Aalborg Ditutup Akibat Drone Misterius

DENMARK – Kejadian tak biasa kembali mengguncang ruang udara Denmark setelah Bandara Aalborg terpaksa ditutup sementara pada Kamis (25/09/2025) akibat kemunculan drone tak dikenal. Bandara ini memiliki fungsi ganda, melayani penerbangan sipil dan militer, sehingga insiden tersebut menimbulkan dampak serius terhadap operasi nasional.
Polisi Denmark mengonfirmasi bahwa lebih dari satu unit drone terlihat beroperasi di dekat Bandara Aalborg, yang terletak di wilayah utara Denmark, Jutlandia. Penutupan bandara ini berdampak langsung pada angkatan bersenjata Denmark, mengingat lokasi tersebut juga berperan sebagai pangkalan militer strategis.
Fenomena ini menjadi insiden kedua dalam waktu singkat setelah Bandara Kopenhagen harus menghentikan aktivitasnya selama empat jam akibat penampakan drone besar dan tak dikenal pada Senin (22/09/2025). Polisi menyebut bahwa pola aktivitas drone di Aalborg menunjukkan kesamaan dengan kejadian sebelumnya di Bandara Kopenhagen, yang meningkatkan kekhawatiran mengenai potensi ancaman berkelanjutan terhadap keamanan ruang udara negara.
Seorang pejabat kepolisian kepada Reuters mengatakan, “Masih terlalu dini untuk mengatakan apa tujuan drone-drone tersebut dan siapa aktor di baliknya. Pihak berwenang akan menembak jatuh drone tersebut jika memungkinkan.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa pihak berwenang belum memiliki kepastian mengenai motif atau asal-usul drone tersebut.
Selain di Aalborg, laporan juga mencatat keberadaan drone di sekitar bandara lain di Denmark, termasuk Esbjerg, Sonderborg, dan Skrydstrup. Skrydstrup sendiri merupakan pangkalan penting bagi jet tempur F-16 dan F-35 Denmark, sehingga penampakan drone di dekat lokasi tersebut menjadi perhatian serius bagi pihak militer.
Polisi Denmark telah memulai investigasi menyeluruh terhadap insiden ini, bekerja sama dengan pihak militer untuk memastikan keamanan ruang udara nasional. Kendati drone-drone tersebut telah meninggalkan wilayah udara Aalborg pada pagi hari Kamis, insiden ini memicu keprihatinan mengenai pola gangguan keamanan yang tengah terjadi di Denmark dan wilayah Eropa secara luas.
Penutupan berulang bandara akibat aktivitas drone menunjukkan adanya tren baru dalam ancaman keamanan modern. Peristiwa ini memicu diskusi internasional mengenai kesiapan negara-negara Eropa dalam menghadapi risiko teknologi yang berkembang pesat, termasuk potensi penggunaan drone untuk tujuan spionase atau serangan terhadap infrastruktur kritis.
Dengan insiden serupa yang telah terjadi di Denmark, beberapa pihak menyerukan penguatan sistem pertahanan udara dan koordinasi antarnegara, terutama di wilayah yang menjadi titik strategis dalam jaringan penerbangan dan militer Eropa. []
Diyan Febriana Citra.