Banjir Bandang Terjang Bima, Dua Desa Terisolasi dan Sembilan Warga Hilang
BIMA – Banjir bandang melanda Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (2/2/2025), menyebabkan dua desa terisolasi dan akses transportasi terputus. Dua desa yang terdampak parah adalah Desa Woro dan Nanga Wera.
Kepala Bidang Peralatan dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda, mengatakan banjir besar ini mengakibatkan kedua desa tersebut sulit dijangkau. Selain itu, sembilan warga dilaporkan hilang akibat terjangan arus deras.
“Enam orang berasal dari Desa Nanga Wera dan tiga orang dari Desa Woro. Mereka termasuk seorang lansia, dua ibu muda bersama tiga anak mereka, serta satu warga perempuan lainnya,” ujar Huda, dikutip dari Antara, Senin (3/2/2025).
Selain memutus akses, banjir juga menyebabkan pemadaman listrik dan gangguan jaringan internet di wilayah terdampak. Beberapa bangunan mengalami kerusakan parah, dengan empat rumah dan tiga kios dilaporkan hanyut terbawa arus.
“Puluhan hand tractor juga terseret banjir, belum lagi puluhan hektare lahan persawahan yang baru saja ditanami padi ikut terendam,” tambahnya.
Sebuah bengkel di wilayah tersebut turut hanyut, sementara hujan deras yang masih berlangsung meningkatkan kekhawatiran akan banjir susulan. Huda menyebutkan bahwa dampak banjir ini tidak hanya terjadi di Kecamatan Wera, tetapi juga meluas ke Kecamatan Ambalawi yang berdekatan.
Video banjir yang melanda Desa Nanga Wera beredar luas di media sosial, memperlihatkan derasnya arus air yang membawa puing-puing kayu dan bangunan. Dalam video tersebut, tampak sebuah rumah kayu dan bengkel terseret banjir, sementara suara warga yang panik terdengar menyebutkan adanya korban dan rumah yang hanyut.
BPBD Kabupaten Bima masih terus melakukan upaya evakuasi dan pencarian korban yang hilang. Pihak berwenang juga mengimbau warga di sekitar daerah rawan banjir untuk tetap waspada dan mencari tempat yang lebih aman jika hujan deras terus berlanjut. []
Nur Quratul Nabila A
