Banjir Bandang Terjang Enam Kecamatan di Kabupaten Kupang, Kerusakan Terus Meluas
KUPANG – Banjir bandang yang melanda Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak 30 Januari 2025, telah menyebabkan kerusakan parah di sejumlah wilayah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang melaporkan dampak luas yang ditimbulkan oleh bencana alam ini, yang merusak rumah warga dan infrastruktur penting di enam kecamatan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kupang, Smit Fanggi, dalam keterangannya pada Senin (3/2/2025), mengungkapkan bahwa sekitar 275 rumah warga terendam banjir.
Tak hanya terendam, sejumlah rumah juga mengalami kerusakan berat. Di Desa Naitae, misalnya, 23 rumah dilaporkan hancur total akibat terhanyut banjir yang dipicu oleh meluapnya Kali Siumate. Sementara itu, tujuh rumah di Desa Tuakau mengalami kerusakan sedang.
“Rumah-rumah yang rusak berat di Desa Naitae benar-benar rata dengan tanah, akibat banjir bandang yang datang dengan sangat cepat,” ujar Smit Fanggi.
Selain rumah, sejumlah sarana dan prasarana juga rusak parah. BPBD melaporkan lima unit jembatan mengalami kerusakan berat, salah satunya adalah Jembatan Termanu di Kecamatan Amfoang, yang putus total. Kerusakan ini menyebabkan terputusnya akses transportasi ke tiga kecamatan di wilayah tersebut, menghambat mobilitas warga dan distribusi bantuan.
Kerusakan juga terjadi pada jalan-jalan utama di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Fatuleu Barat, Kupang Tengah, Amfoang Utara, dan Amfoang Barat Daya. Lima ruas jalan mengalami abrasi berat, memperburuk kondisi infrastruktur yang sudah rentan di wilayah tersebut.
Selain kerusakan infrastruktur, tiga fasilitas umum juga terdampak, di antaranya SMP Negeri Fatuleu Barat, Pasar Oefitis, dan SMP Negeri I Amfoang Utara. Kehancuran fasilitas-fasilitas ini semakin memperburuk kondisi sosial dan pendidikan di kawasan terdampak.
Bencana ini terjadi setelah hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Kupang pada tanggal 30-31 Januari 2025, menyebabkan kali dan sungai meluap dan menerjang enam kecamatan. BPBD Kabupaten Kupang telah melakukan penanganan darurat, namun imbauan untuk waspada terhadap cuaca ekstrem tetap disampaikan kepada masyarakat.
BPBD mengingatkan warga agar tetap siaga menghadapi potensi bencana susulan, terutama dengan perubahan cuaca yang masih dapat memicu bencana serupa. Pemerintah setempat terus berupaya memberikan bantuan kepada korban banjir, baik berupa makanan, obat-obatan, maupun kebutuhan mendesak lainnya. []
Nur Quratul Nabila A