Banjir Melanda Lima Kabupaten di Kalteng, Ribuan Warga Terdampak

PALANGKA RAYA – Kalimantan Tengah (Kalteng) masih dilanda banjir akibat meningkatnya intensitas curah hujan dalam beberapa pekan terakhir. Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, banjir merendam lima kabupaten dan berdampak pada belasan ribu jiwa.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBPK Kalteng, Alpius Patanan, menyebutkan lima kabupaten terdampak, yaitu Barito Selatan, Kapuas, Katingan, Barito Utara, dan Murung Raya.
“Banjir di Kabupaten Barito Selatan pertama kali terjadi pada 7 Januari 2025 di Kecamatan Dusun Hilir, tepatnya di Desa Mahajandau dan Desa Sungai Jaya,” ujar Alpius saat dikonfirmasi, Senin (10/3/2025).
Di Kabupaten Kapuas, banjir mulai terjadi sejak 5 Maret 2025 di Kecamatan Mantangai, khususnya di Desa Bukit Batu. Tinggi muka air di wilayah tersebut mencapai 50 cm.
Sementara itu, banjir terparah melanda Kabupaten Katingan sejak 3 Maret 2025. Sebanyak 5.611 kepala keluarga (KK) atau sekitar 12.962 jiwa terdampak, dengan 2.526 unit rumah serta sembilan fasilitas umum ikut terendam. Ketinggian muka air di wilayah ini mencapai 50 cm.
Wilayah terdampak di Katingan meliputi Kecamatan Katingan Tengah, seperti Desa Batu Badinding, Napu Sahur, Samba Katung, Samba Bakumpai, Samba Danum, Telok, hingga Tumbang Kalemei. Selain itu, Kecamatan Pulau Malan juga terdampak, termasuk Desa Tura, Tumbang Tanjung, Manduing Lama, dan Tewang Derayu.
Banjir juga meluas ke Barito Utara, yang melanda tiga kecamatan, yaitu Teweh Tengah, Gunung Purei, dan Lahei. Tujuh desa terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 60—80 cm, menjadikannya wilayah terdampak terluas kedua setelah Katingan.
Di Kabupaten Murung Raya, banjir merendam dua desa di dua kecamatan, yakni Desa Tumbang Lahung di Kecamatan Permata Intan dan Desa Beriwit di Kecamatan Murung.
BPBPK Kalteng meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di setiap kabupaten/kota agar terus melaporkan perkembangan bencana banjir kepada Pusat Pengendalian dan Operasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Kalteng.
“Kami meminta BPBD di setiap daerah untuk aktif melaporkan setiap perkembangan bencana serta penanganan yang sudah dilakukan,” tegas Alpius.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir agar tetap waspada terhadap potensi meningkatnya curah hujan dalam beberapa hari ke depan. Tim tanggap darurat telah dikerahkan untuk membantu evakuasi warga dan mendistribusikan bantuan ke lokasi terdampak.
Hingga saat ini, pemerintah daerah bersama BPBPK dan instansi terkait terus berupaya menangani dampak banjir serta menyalurkan bantuan logistik bagi masyarakat terdampak di lima kabupaten tersebut. []
Nur Quratul Nabila A