Banjir Rob Rendam 12 RT di Muara Angke Usai Perayaan HUT ke-80 RI

JAKARTA – Banjir rob kembali melanda kawasan pesisir Jakarta Utara, tepatnya di Muara Angke, Pluit, Kecamatan Penjaringan, pada Minggu (17/8/2025) malam.
Peristiwa ini terjadi sesaat setelah warga menyelesaikan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
Menurut data sementara, banjir rob merendam sedikitnya 12 rukun tetangga (RT) di kawasan tersebut.
Ketinggian air bervariasi, mulai dari 20 sentimeter hingga mencapai 50 sentimeter, sehingga mengganggu aktivitas warga.
“Air mulai naik antara pukul 15.00 hingga 16.00 WIB, kemudian mencapai puncaknya sekitar pukul 20.00 WIB,” ujar Sigit, salah seorang warga Muara Angke, Senin (18/8/2025).
Ia menuturkan, banjir rob kali ini lebih parah dibanding beberapa hari sebelumnya. Sejumlah warga bahkan terpaksa mengevakuasi kendaraan bermotor mereka ke lokasi yang lebih tinggi untuk menghindari kerusakan.
Meski demikian, warga bersyukur masih sempat melaksanakan berbagai lomba dan kegiatan perayaan kemerdekaan pada pagi hari.
“Sempat lomba pagi hari, karena air masih kering kan,” tambah Sigit.
Banjir rob yang rutin melanda kawasan pesisir utara Jakarta memang sudah menjadi persoalan klasik.
Warga kerap mengaku pasrah, tetapi tetap berharap pemerintah dapat memberikan solusi jangka panjang.
“Kami hanya bisa bertahan. Harapan kami tentu ada perhatian lebih dari pemerintah agar masalah ini bisa selesai. Jangan dibiarkan berlarut-larut,” ungkap Sigit.
Fenomena banjir rob terjadi akibat pasang air laut yang dipengaruhi fase bulan purnama serta kondisi penurunan muka tanah di wilayah pesisir Jakarta.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengingatkan potensi banjir rob di beberapa titik pesisir Jakarta pada pertengahan Agustus 2025.
Hingga berita ini diturunkan, sebagian warga masih bertahan di rumah masing-masing meskipun lantai terendam air.
Beberapa lainnya memilih mengungsi sementara ke rumah kerabat di lokasi yang lebih aman.
Peristiwa ini menegaskan bahwa peringatan HUT RI yang penuh kegembiraan di pagi hari berbanding terbalik dengan realitas warga pesisir pada malam harinya, yang harus kembali berjibaku dengan banjir rob. []
Nur Quratul Nabila A