Bank Kalbar Dukung UMKM, Penyaluran KUR Ditarget Tembus Rp800 Miliar

PONTIANAK, PRUDENSI.COM-Bank Kalbar mencatatkan kinerja gemilang dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2025. Hingga memasuki kuartal ketiga, realisasi penyaluran KUR menunjukkan tren yang sangat positif. Kondisi ini membuat Bank Kalbar semakin optimistis dapat melampaui target yang ditetapkan sejak awal tahun.

Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi, menegaskan bahwa pencapaian ini menjadi bukti nyata kontribusi Bank Kalbar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, sekaligus dukungan nyata bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Insya Allah sampai dengan akhir tahun semua komponen akan tercapai. Satu tekad saya yakni ekonomi tumbuh, kita berkontribusi kepada pemerintah daerah selaku pemegang saham. Harapannya bukan hanya deviden, tetapi juga manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat,” ujar Rokidi kemarin.

Tahun ini Bank Kalbar mendapat jatah kuota KUR sebesar Rp700 miliar. Dengan melihat tren penyaluran yang sangat baik, Bank Kalbar berencana mengajukan tambahan kuota Rp100 miliar kepada Menteri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI selaku Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM.

Dengan tambahan tersebut, total target penyaluran KUR pada 2025 bisa menembus Rp800 miliar.

“Perkiraan kami, kuota Rp700 miliar ini bisa terlampaui sebelum akhir tahun. Maka dari itu, kemungkinan besar kami akan minta tambahan kuota Rp100 miliar lagi,” jelas Rokidi.

Pencapaian tersebut bukan kali pertama bagi Bank Kalbar. Pada tahun-tahun sebelumnya, target penyaluran KUR selalu tercapai bahkan melampaui angka yang diberikan pemerintah. Dari semula Rp300 miliar, kemudian naik menjadi Rp500 miliar, semua berhasil terealisasi dengan baik.

Rokidi menambahkan, penyaluran KUR yang konsisten membaik ini sejalan dengan basis kuat Bank Kalbar di sektor UMKM. Dengan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) Bank Kalbar untuk UMKM sudah mencapai 40 persen, jauh melampaui ketentuan minimal dari Bank Indonesia yakni 30 persen.

“Artinya, Bank Kalbar sudah dinilai positif oleh Bank Indonesia karena komitmen kami terhadap UMKM yang memang menjadi basis utama,” ujarnya.

Dengan dukungan tersebut, Bank Kalbar tidak hanya membantu permodalan UMKM, tetapi juga mendorong pemerataan ekonomi di berbagai sektor produktif, mulai dari perdagangan, pertanian, hingga jasa.

Meski agresif dalam mendukung UMKM, Rokidi menegaskan bahwa core business Bank Kalbar tetap pada sektor kredit konsumer, khususnya bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Core bisnis di kredit konsumer harus kita pertahankan. Jangan sampai pangsa pasar ini diambil pihak lain. Namun di sisi lain, sektor produktif seperti UMKM juga harus terus kita kejar agar kontribusinya semakin besar,” tegas Rokidi.

Rokidi optimistis, dengan strategi ganda tersebut, Bank Kalbar dapat menjaga keseimbangan antara stabilitas keuangan dan pertumbuhan sektor produktif. Lebih jauh, capaian ini diyakini akan memberi kontribusi signifikan terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui dividen kepada pemerintah daerah selaku pemegang saham.

“Keberhasilan Bank Kalbar dalam menyalurkan KUR adalah bentuk nyata kontribusi kita kepada masyarakat dan pemerintah daerah. Tidak hanya menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham, tetapi juga berdampak langsung terhadap geliat ekonomi daerah,” tutup Rokidi.

Dengan tren positif yang terus berlanjut, Bank Kalbar semakin mengokohkan posisinya sebagai bank pembangunan daerah yang berperan aktif mendorong pertumbuhan UMKM, sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperkuat perekonomian Kalimantan Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *