Bayar Pajak Pakai Koin, Warga Jombang Protes Kenaikan PBB

JOMBANG — Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Jombang dipenuhi tumpukan koin pada Senin (11/8/2025).

Ratusan keping uang logam itu dibawa sejumlah warga sebagai bentuk protes atas kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang dinilai terlalu tinggi.

Sejak 2024, tarif PBB-P2 di wilayah tersebut mengalami lonjakan signifikan. Warga mengaku keberatan karena beban pajak meningkat hingga beberapa kali lipat, memukul perekonomian rumah tangga.

Salah satu warga, Joko Fattah Rochim, mengalami kenaikan pajak dari Rp 300.000 menjadi Rp 1,2 juta.

Untuk membayar, ia terpaksa memecahkan celengan koin milik anaknya yang disimpan sejak sekolah menengah pertama.

“Kalau naik sedikit itu wajar, tapi dari Rp 300.000 langsung jadi Rp 1 juta lebih, jelas memberatkan. Uang ini hasil tabungan anak saya, tidak ada niat tawar-menawar pajak, hanya ingin membayar sesuai ketentuan,” ujar Fattah.

Pembayaran dengan koin ini memicu perdebatan di kantor Bapenda antara warga dan Kepala Bapenda Jombang, Hartono.

Ia menjelaskan bahwa kenaikan PBB-P2 terjadi akibat pembaruan data Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) pada 2023.

Menurut Hartono, di sejumlah kawasan perkotaan, nilai NJOP naik tajam sehingga tarif pajak ikut terdongkrak.

“Ada yang naiknya kecil, tapi ada juga yang sampai ribuan persen. Contohnya, PBB di Jalan Wahid Hasyim dulu Rp 1,1 juta, setelah survei nilainya bisa Rp 10 juta. Namun, tahun depan kami pastikan tidak ada kenaikan lagi,” ujarnya.

Hartono juga mempersilakan warga yang merasa dirugikan untuk mengajukan permohonan keberatan.

Dengan begitu, Bapenda dapat melakukan survei ulang dan merevisi nilai pajak jika ada ketidaksesuaian.

Setelah dihitung, koin yang dibawa Fattah berjumlah Rp 1,3 juta. Sebagian digunakan untuk membayar pajak rumahnya, sisanya menjadi simbol penolakan terhadap kebijakan yang dianggap tidak adil.

Warga berjanji akan menggelar aksi lanjutan jika peraturan bupati terkait PBB-P2 tidak segera dievaluasi. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *