Becak Listrik dan MBG Dibahas di Istana Presiden
JAKARTA – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, melakukan kunjungan resmi ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis (20/11/2025). Kedatangannya pada pukul 14.11 WIB tersebut menjadi sorotan publik lantaran membawa dua isu penting, yakni pembahasan mengenai becak listrik serta perkembangan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Soal becak listrik ini, becak listrik,” ujar Nanik singkat saat memasuki kawasan Istana, menandakan bahwa topik kendaraan ramah lingkungan ini menjadi pokok utama pembicaraan.
Meski fokus awalnya membahas becak listrik, Nanik tidak menampik bahwa program Makan Bergizi Gratis—salah satu program prioritas pemerintah—juga masuk dalam agenda diskusi. “Ya ada MBG-lah,” ujarnya saat ditanya wartawan.
Nanik juga mengungkapkan, hingga sore hari kunjungan tersebut, jumlah Satuan Pelayan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG telah mencapai 14.320 titik di seluruh Indonesia. “SPPG udah 14.320 per sore hari ini,” kata Nanik, menandakan ekspansi pesat program MBG sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas gizi anak dan kelompok rentan.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah menggulirkan gagasan penggunaan becak listrik sebagai bagian dari inovasi transportasi ramah lingkungan sekaligus perlindungan sosial bagi para penarik becak, khususnya lansia. Menurutnya, modernisasi becak dapat memberikan kenyamanan, efisiensi, serta mengurangi beban fisik para pengemudi.
“Saya sudah siapkan nanti semua becak di seluruh Indonesia harus becak pakai motor listrik,” ujar Prabowo dalam sebuah acara di Bekasi, Senin (17/11/2025), seperti dikutip dari Antara.
Gagasan tersebut mulai terealisasi melalui pembagian sekitar 1.000 unit becak listrik yang disalurkan kepada penarik becak lansia di sejumlah wilayah Pulau Jawa. Program ini dijalankan oleh Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional bersama Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin). Bantuan tersebut tersebar antara lain 140 unit di Kendal, 100 unit di Demak, 100 unit di Jepara, 60 unit di Pati, 80 unit di Kudus, dan 100 unit di Rembang.
Pembahasan di Istana juga diperkirakan akan mengevaluasi kelanjutan program becak listrik, termasuk kesiapan infrastruktur, model pendanaan, dan pengawasan distribusi agar tepat sasaran. Di sisi lain, program MBG terus diperluas untuk menjangkau lebih banyak sekolah, pesantren, dan komunitas masyarakat miskin, sebagai bagian dari upaya membangun generasi sehat dan berkualitas.
Selain dua isu tersebut, analisis publik menilai pertemuan ini mencerminkan sinergi antara pemerintah dan organisasi sosial dalam mempercepat implementasi kebijakan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. []
Siti Sholehah.
