Begal demi Biaya Persalinan, Pengamen di Jambi Ditangkap Polisi
JAMBI – Tekanan ekonomi kembali memicu tindakan kriminal. Seorang pria di Muara Jambi, Kota Jambi, ditangkap aparat kepolisian setelah terbukti melakukan pembegalan terhadap sepasang kekasih. Pria tersebut mengaku nekat melakukan aksi kriminal karena terdesak kebutuhan biaya persalinan istrinya.
Kapolsek Kota Baru, Kompol Jimi Fernando, menjelaskan bahwa pelaku bukan residivis dan baru pertama kali melakukan aksi kejahatan. “Kita sudah periksa, dia baru pertama membegal, dan uangnya memang dipakai untuk biaya persalinan istrinya,” ujar Jimi Fernando, dikutip Minggu (23/11/2025).
Peristiwa tersebut berlangsung pada Kamis (29/05/2025) sekitar pukul 04.00 WIB. Pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai pengamen mendekati sepasang muda-mudi yang sedang berhenti di pinggir jalan karena sesuatu hal. Ia berpura-pura meminta pertolongan untuk diantarkan ke rumah sakit dengan alasan istrinya akan melahirkan. Namun, permintaan itu ditolak oleh korban.
Penolakan tersebut justru memicu pelaku bertindak agresif. “Saat itu sepasang muda-mudi kemudian tersangka menghampiri (minta) untuk diantarkan ke rumah sakit, saat itu juga korban menolak. Pelaku mengeluarkan gunting lalu diarahkan ke leher korban,” jelas Kapolsek.
Akibat ancaman tersebut, pelaku berhasil merampas motor milik korban. Korban mengalami luka di bagian leher karena sempat terkena goresan gunting saat melindungi diri. Tak lama setelah insiden, pelaku langsung menjual motor hasil curian untuk mendapatkan uang.
Setelah melakukan aksi kejahatannya, pelaku sempat melarikan diri ke Siantar, Sumatera Utara, untuk menghindari penangkapan. Namun upaya itu tidak bertahan lama. “Pelaku sempat lari ke Siantar, lalu kita deteksi kembali ke Kota Jambi, langsung kita amankan,” kata Jimi.
Kasus ini menyoroti isu sosial terkait tekanan ekonomi dan minimnya perlindungan sosial bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Meski motif pelaku berkaitan dengan kebutuhan mendesak untuk biaya kesehatan, polisi menegaskan bahwa alasan tersebut tetap tidak membenarkan tindakan melawan hukum.
Saat ini pelaku telah diamankan dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga memastikan korban mendapatkan perawatan medis dan perlindungan hukum.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena menggambarkan bagaimana keterbatasan ekonomi bisa mendorong seseorang melakukan tindakan kriminal. Aparat mengimbau masyarakat agar tetap melapor kepada pihak berwajib apabila membutuhkan pertolongan, termasuk bantuan kemanusiaan, agar tidak terjadi pelanggaran hukum yang merugikan banyak pihak. []
Siti Sholehah.
