Belajar Penerapan BLUD Puskesmas ke Sleman
KUTAI KARTANEGARA – Kabupaten Sleman di Jawa Tengah (Jateng) punya kebanggaan tersendiri karena dinilai sukses dalam penyelenggaraan layanan kesehatan bagi masyarakatnya. Di daerah itu, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) berbasis Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sudah diterapkan sejak jauh-jauh hari.
Sementara di Kutai Kartanegara (Kukar), saat ini baru memulai. Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar beberapa hari lalu, Jumat (4/9/2015) berusaha mempelajarinya dengan melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman.
Kedatangan rombongan Komisi IV ke Sleman langsung dipimpin Ketua Komisi IV Isnaini. “Salah satu agenda reformasi di bidang keuangan negara adalah dari penganggaran tradisional menjadi penganggaran berbasis kinerja. Dengan berbasis kinerja ini, arah penggunaan dana pemerintah tidak lagi berorientasi pada input tetapi pada output,” kata Isnaini.
Isnaini menyebut, pendekatan penganggaran berbasis kinerja sangat diperlukan bagi satuan kerja pemerintah daerah yang memberikan pelayanan kepada publik dengan cara mewiraswastakan pemerintah yang telah diatur dalam Undang-Undang Keuangan Negara.
Selanjutnya, dalam pasal 68 dan pasal 69 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara disebutkan, instansi pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya memberi pelayanan kepada masyarakat dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas.
“Upaya untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan, ditindaklanjuti Pemkab Kukar dengan menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD. Tahun ini Pemkab Kukar telah memberlakukan 34 Puskesmas yang ada untuk menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD,” ucap Isnaini.
Menurut Isnaini, berbeda dengan Kukar, Kabupaten Sleman sejak jauh-jauh hari telah berhasil memberlakukan PPK BLUD pada setiap Puskesmas. Dan keberhasilan tersebut dibuktkan dengan menjadi rujukan nasional atas contoh sukses dalam penerapanya.
“Tentunya banyak kendala dalam proses penerapanya dan kami ingin belajar lebih jauh atas keberhasilan Sleman dalam menerapkan PPK BLUD di setiap Puskesmas,” ungkap Isnaini.
Pihaknya memperoleh informasi, Kabupaten Sleman telah ditetapkan sebagai kabupaten yang bebas Malaria di tahun 2014 dan menerima penghargaan Ksatria Bhakti Husada Arutala dari Kementerian Kesehatan atas peran sertanya menciptakan Kabupaten Sleman yang sehat.
“Sebuah pencapaian yang sulit untuk sebuah kabupaten yang memiliki wilayah pedesaan dan hutan. Semoga keberhasilan Sleman bisa kita aplikasikan di Kukar,” harap Isnaini. [] Advetorial