Belasan Balita Dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan Akibat Campak, Ruang Isolasi Penuh

BANGKALAN — Kasus campak di Kabupaten Bangkalan terus meningkat.

Belasan balita kini menjalani perawatan intensif di RSUD Syamrabu Bangkalan hingga ruang isolasi khusus anak penuh.

Dokter Spesialis Anak RSUD Syamrabu Bangkalan, dr. Mega Malynda, mengatakan lonjakan pasien terjadi hampir setiap bulan.

Dalam delapan bulan terakhir, tercatat 275 pasien campak telah ditangani pihak rumah sakit.

“Dari jumlah tersebut, pada Agustus ada 50 pasien, dan hingga saat ini yang masih dirawat ada 17 anak,” ujarnya, Senin (25/8/2025).

Mayoritas pasien adalah balita berusia dua hingga empat tahun. Kondisi ini menambah kekhawatiran masyarakat, terlebih campak rentan menyerang anak-anak yang belum memiliki imunitas lengkap.

Salah satu orang tua pasien, Ismawati, warga Kecamatan Tanah Merah, menceritakan putranya sudah hampir dua pekan dirawat.

Awalnya, sang anak mengalami demam tinggi sehingga harus menginap di rumah sakit selama tiga hari. Namun, setelah sempat pulang, kondisi kembali memburuk.

“Awalnya panas, sempat dirawat tiga hari lalu pulang. Tapi panas lagi dan sekarang sudah 12 hari dirawat di sini,” ungkapnya.

Kondisi anak Ismawati kini semakin menurun karena mengalami sesak napas. Dokter memutuskan untuk merujuknya ke rumah sakit di Surabaya agar mendapat penanganan lebih intensif.

“Sesaknya tidak sembuh-sembuh, setelah ini mau dirujuk ke Surabaya,” tuturnya sambil menggendong putranya.

Lonjakan kasus campak di Bangkalan ini sejalan dengan temuan serupa di sejumlah daerah di Madura, termasuk Kabupaten Sumenep, yang telah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan mempercepat program vaksinasi bagi anak-anak. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *