Bencana Longsor Terjang Lima Desa di Bandung Barat, Sejumlah Rumah Rusak dan Warga Luka-Luka

BANDUNG — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung Barat pada Rabu (14/5/2025) memicu terjadinya tanah longsor di sejumlah titik.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat, sedikitnya lima desa mengalami dampak langsung akibat bencana tersebut.
“Lokasi terdampak berada di Kampung Ciburial RW 04 Desa Cibogo, Kampung Suka Pinggir RT 03 RW 12 Desa Jayagiri, Kampung Suka Ampat RT 03 RW 01 Desa Kayuambon, Kampung Pasirhandap RT 002 RW 014, dan Kampung Tugulaksana RT 004 RW 013 Desa Pagerwangi,” ungkap Pranata Humas BPBD Jabar, Hadi Rahmat, melalui keterangan tertulis pada Kamis (15/5/2025).
Hadi menjelaskan bahwa intensitas hujan yang tinggi menjadi faktor utama terjadinya longsor. Sejumlah rumah warga mengalami kerusakan, baik dalam bentuk ancaman longsor maupun kerusakan fisik yang cukup serius.
“Di Desa Cibogo, terdapat dua unit rumah yang terancam longsor. Lima orang mengalami luka ringan dan satu orang luka sedang. Di Desa Jayagiri, satu rumah terdampak langsung dan satu kepala keluarga terdampak. Di Desa Kayuambon, dua rumah terancam dan satu bangunan terdampak. Sementara itu, di Desa Pagerwangi, dua rumah mengalami kerusakan sedang dengan dua kepala keluarga menjadi korban terdampak,” tambahnya.
BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD Kabupaten Bandung Barat telah menurunkan tim untuk melakukan penilaian cepat (assessment) serta penanganan darurat. Aparat desa dan relawan turut dilibatkan dalam proses evakuasi dan pengamanan lokasi.
Korban luka-luka telah dievakuasi ke RS Salamun untuk mendapat perawatan medis. Hingga saat ini, proses penanganan masih berlangsung, dengan fokus pada penyelamatan jiwa dan mitigasi risiko lanjutan di lokasi rawan longsor.
Pemerintah daerah mengimbau warga untuk tetap waspada dan segera melaporkan potensi bencana kepada aparat setempat.
BPBD juga tengah menyiapkan langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi kemungkinan bencana susulan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. []
Nur Quratul Nabila A