Bengawan Solo Meluap: 270 KK di Dusun Mojopencol Bojonegoro Terisolir Akibat Banjir
BOJONEGORO – Sungai Bengawan Solo meluap di sejumlah wilayah di Kabupaten Bojonegoro hingga menyebabkan banjir di beberapa lokasi.
Dikutip dari detikJatim, Jumat (24/1/2025), genangan banjir terjadi di Lorong II Kelurahan Ledok Kulon, dengan ketinggian air luapan Bengawan mencapai 30 hingga 40 sentimeter. Beberapa rumah warga juga terlihat kebanjiran, tapi penghuni masih bertahan di rumah masing-masing.
Banjir juga terjadi di pemukiman warga Ledok Wetan, Kecamatan Kota Bojonegoro.
“Air mulai masuk tadi sekitar jam 4 pagi. Tapi masih stagnan kondisi tinggi airnya,” kata Budi, warga Ledok Kulon, Rabu (22/1/2025).
Lalu, genangan banjir terlihat di jalan lingkungan RT 2 dan 3 Desa Ngablak serta di lapangan Ngulanan, Kecamatan Dander, dengan kedalaman 20 hingga 30 sentimeter. Sementara itu, di Kecamatan Baureno, banjir menggenangi lahan pertanian di Desa Kalisari seluas 174 hektare.
Kemudian, di Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, terdapat 6 rumah terdampak banjir dengan ketinggian air sekitar 40 sentimeter.
“Hingga siang ini (Rabu), tinggi muka air Bengawan Solo masih siaga 3 atau siaga merah. Ada beberapa lokasi sawah dan permukiman yang mulai terdampak banjir,” kata Kalaksa BPBD Bojonegoro Laela Noer Ainy.
Laela juga mengingatkan warga Bojonegoro di seluruh bantaran sungai untuk selalu berhati-hati dalam beraktivitas di sekitar Bengawan Solo.
“Mohon untuk selalu waspada. Dan dilarang bermain atau berenang di sungai Bengawan Solo. Segera laporkan jika terjadi keadaan darurat kebencanaan,” ucapnya.
Sementara itu, warga Dusun Mojopencol, Desa Kalisari, Boureno, Bojonegoro, terisolir akibat banjir.
Kepala Desa Kalisari Chotibul Umam mengatakan ada 270 kepala keluarga di Dusun Mojopencol yang tak bisa beraktivitas karena semua akses jalan tergenang air. Lokasi dusun itu sendiri berada di utara bengawan Solo.
“Ada 270 KK, lokasi dusun berada di utara Bengawan Solo. Sudah dua hari ini,” ucap Umam saat diwawancara, Kamis (23/1/2025).
Ia menuturkan warga yang terdampak banjir hingga saat ini masih memilih bertahan dengan pasokan makanan yang masih dimiliki masing masing keluarga. []
Nur Quratul Nabila A