Bentrokan Antarwarga Dua Desa di Tanimbar Pecah, Satu Tewas dan Tujuh Luka Tertembak

MALUKU – Bentrokan antarwarga dua desa kembali terjadi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku. Insiden yang melibatkan warga Desa Lingat dan warga Desa Kandar, Kecamatan Selaru, tersebut pecah pada Selasa (29/4/2025) menjelang petang.
Dalam bentrokan tersebut, warga dari kedua desa dilaporkan saling menyerang menggunakan senjata tajam dan senapan angin.
Akibatnya, seorang warga berinisial SN (51) dilaporkan meninggal dunia setelah tertembak di bagian dada sebelah kiri. Sementara itu, tujuh warga lainnya mengalami luka akibat terkena proyektil senapan angin.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku, Komisaris Besar Polisi Aries Aminullah, membenarkan insiden tersebut. Ia menyampaikan bahwa korban tewas maupun yang luka-luka pada umumnya mengalami luka tembak.
“Bentrokan menyebabkan satu warga tewas tertembak di dada kiri dan tujuh lainnya terluka. Umumnya para korban terkena tembakan senapan angin,” ujar Kombes Pol Aries saat memberikan keterangan pers di Ambon, Rabu (30/4/2025).
Lebih lanjut, Aries menjelaskan bahwa pemicu bentrokan diduga terkait dengan persoalan sengketa lahan yang dikenal oleh warga setempat sebagai lahan Batinduan. Sengketa tersebut diketahui telah berlangsung lama dan memicu ketegangan antara warga kedua desa.
Usai bentrokan, warga Desa Kandar melakukan aksi pemblokiran jalan utama yang melintasi desa mereka.
Menyikapi situasi tersebut, personel gabungan dari Polsek Selaru, Koramil, dan TNI Angkatan Laut bersama camat setempat segera turun ke lokasi untuk meredam eskalasi dan membuka kembali akses jalan.
“Kapolsek Selaru dengan Pemerintah Kecamatan Selaru bersama TNI kemudian berkoordinasi dengan masyarakat agar aksi pemalangan jalan dapat dibuka,” kata Aries.
Ia menambahkan bahwa meskipun masyarakat bersedia membuka blokade, akses hanya diberikan kepada aparat keamanan, sementara camat dan staf kecamatan masih belum diperkenankan melintas.
Hingga saat ini, situasi keamanan di kedua desa disebut telah dapat dikendalikan sepenuhnya oleh aparat gabungan TNI dan Polri. Kendati demikian, aparat tetap bersiaga untuk mengantisipasi kemungkinan adanya bentrokan lanjutan.
“Kami mengimbau kepada seluruh warga di Desa Lingat dan Desa Kandar untuk tetap tenang, menahan diri, dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab,” pungkas Kombes Pol Aries. []
Nur Quratul Nabila A