Beruang Liar Mengamuk di Mal Jepang, Disetrum Mati
JEPANG – Situasi tidak biasa terjadi di Prefektur Akita, Jepang, ketika seekor beruang liar masuk ke dalam pusat perbelanjaan Aeon Noshiro Mall pada Minggu (16/11/2025) waktu setempat. Kejadian ini memicu kepanikan di antara pengunjung dan memaksa pihak otoritas segera melakukan evakuasi untuk mencegah potensi serangan, terlebih insiden beruang sedang marak terjadi dan menelan korban jiwa di berbagai wilayah Jepang.
Menurut laporan Kyodo News yang dikutip Anadolu Agency, beruang tersebut memasuki area mal saat jam operasional, sekitar pukul 11.20 waktu setempat. Staf mal yang menyadari keberadaannya segera melakukan barikade sementara, sambil menunggu kedatangan polisi. “Semua pengunjung yang saat itu ada di dalam mal kemudian dievakuasi secara aman ke lokasi lainnya,” demikian laporan tersebut.
Beruang liar itu awalnya terlihat berada di dekat area furnitur di lantai satu. Aparat kepolisian yang tiba di lokasi mencoba melumpuhkannya dengan tembakan panah bius. Namun upaya tersebut tidak sepenuhnya efektif. Setelah lebih dari dua jam proses penanganan, beruang itu akhirnya dilumpuhkan secara permanen menggunakan sengatan listrik. “Aturan terbaru mengizinkan petugas untuk menggunakan senapan untuk membunuh beruang yang melakukan serangan terhadap manusia,” tulis laporan tersebut, merujuk pada kebijakan pemerintah Jepang yang berlaku sejak Kamis (13/11/2025) lalu.
Selama proses penanganan berlangsung, polisi menutup seluruh pintu masuk mal dan menerapkan pembatasan lalu lintas di sekitar lokasi untuk memastikan keamanan. Mal tersebut tetap ditutup selama sisa hari guna proses evaluasi dan pembersihan.
Insiden ini menambah daftar panjang konflik manusia dengan satwa liar di Jepang. Kementerian Lingkungan Hidup Jepang mencatat, sejak April lalu, sedikitnya 13 orang tewas akibat serangan beruang. Lebih dari 100 orang dilaporkan mengalami luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan. Sebagian besar serangan terjadi di kawasan timur laut, termasuk Akita, yang dikenal sebagai habitat alami beruang hitam Jepang.
Lonjakan kasus serangan beruang tahun ini mendorong pemerintah Jepang untuk mengambil langkah serius. Selain memperketat regulasi penanganan satwa liar, pemerintah juga telah mengerahkan pasukan militer sejak awal November untuk membantu aparat lokal dalam menangani beruang yang memasuki area pemukiman maupun fasilitas publik.
Ahli satwa liar memperkirakan meningkatnya pergerakan beruang ke wilayah manusia dipengaruhi oleh perubahan iklim dan berkurangnya sumber makanan alami di hutan. Kondisi ini memicu beruang keluar dari habitatnya untuk mencari makanan di lingkungan manusia, termasuk area komersial.
Masyarakat kini diimbau lebih waspada, terutama di wilayah yang berbatasan langsung dengan area hutan. Pemerintah lokal juga memperkuat sistem pelaporan dini dan patroli satwa liar untuk meminimalisir risiko kejadian serupa. []
Siti Sholehah.
