BMKG Catat Gempa M 3,6 di Aceh, Tak Berpotensi Tsunami

JAKARTA – Kabupaten Gayo Lues, Aceh, kembali diguncang gempa bumi pada Sabtu (13/09/2025) dini hari. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berkekuatan magnitudo (M) 3,6 terjadi sekitar pukul 04.27 WIB dengan pusat gempa berada pada kedalaman 5 kilometer.

Episenter gempa tercatat pada koordinat 4,11 Lintang Utara dan 97,46 Bujur Timur atau sekitar 18 kilometer di timur laut Gayo Lues. Meskipun tergolong gempa dengan magnitudo kecil, guncangan tetap dirasakan oleh sebagian masyarakat di sekitar wilayah tersebut.

“Gempa Mag: 3.6, 13-Sep-2025 04:27:06 WIB, Lok: 4.11LU, 97.46BT (18 km Timur Laut Kab. Gayo Lues, Aceh), Kedlmn: 5 Km,” tulis BMKG dalam keterangan resminya.

Sejauh ini, belum ada laporan terkait kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa akibat guncangan tersebut. BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Meski begitu, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

BMKG juga mengingatkan bahwa informasi awal yang disampaikan segera setelah kejadian bersifat cepat, sehingga data masih mungkin diperbarui seiring dengan kelengkapan hasil analisis.

“Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG.

Fenomena gempa bumi di Aceh bukanlah hal baru. Wilayah ini dikenal memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap aktivitas seismik karena berada di jalur subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Guncangan meski dengan magnitudo rendah sekalipun menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.

Pakar kebencanaan menyebutkan bahwa gempa kecil sering kali menjadi bagian dari aktivitas alam yang wajar. Namun, pengalaman dari berbagai kejadian sebelumnya menunjukkan bahwa gempa dengan intensitas kecil bisa menjadi peringatan dini terhadap aktivitas seismik yang lebih besar. Oleh karena itu, masyarakat diimbau tidak lengah dan tetap memperhatikan arahan resmi dari pihak berwenang.

Pemerintah daerah bersama lembaga terkait juga diminta memperkuat upaya mitigasi, termasuk sosialisasi evakuasi dan simulasi tanggap darurat. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih siap menghadapi kemungkinan terburuk bila terjadi gempa yang lebih besar di kemudian hari. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *