BMKG Minta Warga Tetap Tenang Usai Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Pohuwato
POHUWATO — Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,3 yang mengguncang wilayah Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, pada Kamis (24/7/2025) pukul 03.50 WIB, sempat memicu kekhawatiran warga.
Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas II BMKG Gorontalo, Andri Wijaya, mengatakan bahwa masyarakat sebaiknya menghindari bangunan yang mengalami keretakan atau kerusakan pascagempa untuk menghindari risiko yang lebih besar.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” ujarnya.
Gempa tercatat berpusat di darat, tepatnya 8 kilometer tenggara Pohuwato, dan berdasarkan data BMKG tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Gempa terjadi pada koordinat 0,43 Lintang Utara dan 122,02 Bujur Timur, dengan kedalaman 132 kilometer.
Andri menjelaskan bahwa gempa ini termasuk dalam kategori menengah dan dipicu oleh deformasi batuan akibat aktivitas tektonik di zona lempeng.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” ujarnya.
Guncangan gempa terasa di berbagai daerah di Provinsi Gorontalo serta meluas ke sejumlah wilayah di Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.
Daerah seperti Toli-Toli mengalami guncangan dengan intensitas III–IV MMI, sementara wilayah lain seperti Bualemo, Tomohon, hingga Kabupaten Berau di Kalimantan mengalami skala intensitas III MMI.
“Selanjutnya daerah Manado dan Minahasa Utara dengan skala intensitas II–III MMI,” tambah Andri.
BMKG terus memantau aktivitas seismik di kawasan tersebut dan mengimbau warga untuk mengandalkan informasi resmi guna menghindari kepanikan berlebihan.
Hingga kini, belum ada laporan kerusakan signifikan atau korban jiwa. []
Nur Quratul Nabila A
