BMKG Tegaskan Rentetan Gempa di Jawa Barat Tidak Saling Berkaitan

JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa gempa bumi yang mengguncang sejumlah wilayah di Jawa Barat dalam beberapa hari terakhir tidak memiliki kaitan satu sama lain.

Pernyataan ini disampaikan untuk meredam keresahan masyarakat yang khawatir gempa tersebut merupakan rangkaian aktivitas yang saling berhubungan.

“(Gempa Jawa Barat yang terjadi dalam waktu berdekatan) tidak ada hubungan sama sekali,” tegas Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya kepada awak media, Sabtu (23/8/2025).

Menurut Daryono, ada beberapa alasan ilmiah yang memperkuat kesimpulan tersebut. Faktor utama adalah perbedaan sumber gempa, mekanisme penggerak (driving force) yang tidak sama, serta proses akumulasi energi pada masing-masing sesar yang berlangsung secara terpisah.

“Sumber gempa beda, driving force beda, masing-masing punya proses akumulasi sendiri-sendiri yang berbeda, sangat jauh kedua sumber. Jika waktunya berdekatan, hanya kebetulan saja, saking banyaknya sumber gempa di Indonesia,” jelasnya.

BMKG mencatat, pada 20 Agustus 2025 pukul 12.28 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 1,7 terjadi di Kabupaten Bandung Barat.

Episenter gempa berada di darat, sekitar 3 kilometer barat laut Bandung Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa tersebut diketahui dipicu oleh aktivitas Sesar Lembang yang dalam beberapa pekan terakhir memang menunjukkan peningkatan.

Masih di hari yang sama, pada pukul 19.54 WIB, gempa dengan magnitudo lebih besar, yakni 4,7, mengguncang wilayah Kabupaten Karawang.

Pusat gempa berada di darat, sekitar 19 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, juga dengan kedalaman 10 kilometer.

Berbeda dengan di Bandung Barat, gempa ini dipicu oleh sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust).

Fenomena dua gempa dalam satu hari ini sempat menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Sebagian warga menduga kedua peristiwa tersebut saling terkait dan menjadi tanda adanya rangkaian gempa yang lebih besar.

Namun, BMKG menegaskan bahwa hal itu hanya kebetulan mengingat tingginya jumlah sumber gempa di wilayah Indonesia.

BMKG juga mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh isu atau informasi yang belum terverifikasi.

Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi dinilai lebih penting dibandingkan kekhawatiran terhadap potensi yang belum terbukti secara ilmiah. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *