BNPB Rampungkan Pendataan Dampak Banjir dan Longsor di Sukabumi, Ratusan Rumah Rusak

SUKABUMI – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah merampungkan pendataan terkait kerusakan bangunan dan infrastruktur akibat banjir serta tanah longsor yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan resminya di Jakarta pada Minggu (9/3/2025), mengungkapkan bahwa bencana tersebut menyebabkan ratusan rumah mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan bervariasi, mulai dari ringan hingga berat.
“Berdasarkan data tim reaksi cepat di lapangan, tercatat 150 rumah mengalami kerusakan ringan, 110 rumah mengalami kerusakan sedang, dan 95 rumah mengalami kerusakan berat,” ujar Abdul Muhari.
Selain itu, infrastruktur yang mengalami kerusakan meliputi tiga unit jembatan rusak sedang, tiga unit jembatan rusak berat, satu fasilitas kesehatan rusak sedang, serta 27 titik jalan terdampak. Selain itu, sebanyak 16 titik jembatan penghubung antardesa juga mengalami kerusakan akibat bencana tersebut.
Sebagai bagian dari percepatan penanganan bencana, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sukabumi telah menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor dan memperbaiki akses jalan yang terdampak.
BNPB, bersama dengan kementerian terkait dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, telah mendirikan tiga posko darurat untuk menunjang upaya tanggap darurat dan pemulihan pascabencana.
Posko utama didirikan di Pendopo Pemerintah Kabupaten Sukabumi, sementara posko lapangan berada di Pelabuhan Ratu, serta posko logistik yang berlokasi di Kantor BPBD Kabupaten Sukabumi.
Terkait kebutuhan logistik, BNPB menegaskan bahwa bantuan mendesak yang diperlukan bagi para pengungsi meliputi makanan siap saji, air mineral, selimut, matras, alat kebersihan, dan hygiene kit. Bantuan tersebut sangat dibutuhkan terutama bagi warga yang mengungsi secara mandiri akibat terdampak banjir dan longsor.
Saat ini, banjir yang merendam belasan desa di 22 kecamatan telah surut. Namun, untuk bencana tanah longsor, Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan tiga kecamatan dalam status tanggap darurat, yaitu Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kecamatan Simpenan, dan Kecamatan Lengkong.
Dalam peristiwa ini, BNPB mencatat lima korban meninggal dunia, sementara empat orang lainnya masih dinyatakan hilang. Tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, mengingat kondisi cuaca yang masih berpotensi ekstrem dalam beberapa hari ke depan. []
Nur Quratul Nabila A