Bom Perang Dunia II Ditemukan, Hong Kong Evakuasi 6.000 Warga

HONG KONG – Sebuah bom peninggalan Perang Dunia II kembali ditemukan di Hong Kong, kali ini di kawasan konstruksi Quarry Bay pada Jumat (19/09/2025). Penemuan ini memaksa otoritas setempat mengambil langkah cepat dengan mengevakuasi ribuan warga demi mencegah kemungkinan terburuk.

Polisi Hong Kong menyebutkan, bom tersebut berukuran sekitar 1,5 meter dengan berat mencapai 450 kilogram. Di dalamnya terdapat 225 kilogram bahan peledak yang masih aktif, sehingga menimbulkan ancaman serius bagi keselamatan masyarakat.

“Karena risiko yang sangat tinggi dalam pembongkaran dan pembuangan bom, kami harus mengaktifkan rencana evakuasi darurat,” ujar Komandan Distrik Kepolisian Hong Kong, Andy Chan.

Akibat temuan ini, sebanyak 6.000 warga dari 18 bangunan di sekitar lokasi dievakuasi pada Jumat malam. Proses penjinakan dijadwalkan berlangsung Sabtu (20/09/2025) pagi dengan estimasi waktu sekitar 12 jam. Polisi menegaskan bahwa semua prosedur keamanan telah disiapkan, termasuk pengalihan lalu lintas dan penutupan sementara akses ke lokasi temuan.

Bagi Hong Kong, temuan bom tak lagi mengejutkan, tetapi tetap menegangkan. Kota ini merupakan salah satu target utama dalam kampanye militer Jepang di Asia selama Perang Dunia II. Pertempuran sengit antara Jepang dan pasukan Sekutu kala itu meninggalkan jejak berupa persenjataan aktif yang terkubur di berbagai titik kota. Meski perang telah berakhir hampir seabad lalu, bom yang belum meledak sesekali masih ditemukan.

Kasus serupa tercatat pada Mei 2018, ketika sebuah bom sejenis ditemukan di distrik Wan Chai. Saat itu, otoritas setempat harus mengevakuasi sekitar 1.200 orang, dan proses penjinakan berlangsung hingga 20 jam. Bom yang ditemukan kali ini, menurut polisi, merupakan jenis yang sama dengan temuan pada 2018, hanya berbeda lokasi.

Keputusan mengevakuasi ribuan orang sekaligus menunjukkan betapa serius ancaman yang bisa ditimbulkan. Jika salah ditangani, ledakan dapat menimbulkan kerusakan besar dan korban jiwa dalam jumlah banyak. Karena itu, kolaborasi antara tim penjinak bom, kepolisian, dan dinas darurat lainnya menjadi kunci keberhasilan operasi ini.

Penemuan bom tersebut sekaligus menjadi pengingat bahwa dampak perang tidak selalu berakhir ketika konflik usai. Warisan berupa persenjataan yang masih aktif tetap menuntut kewaspadaan tinggi, terutama di kota-kota yang pernah menjadi ajang pertempuran. Otoritas Hong Kong berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan di lokasi konstruksi agar potensi bahaya bisa segera diantisipasi. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *