BPPKKP Tuntut Pemekaran Kutai Pesisir
Balikpapan – Badan Presidium Pemekaran Kabupaten Kutai Pesisir meminta Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari memberikan tanggapan atas permintaan masyarakat terkait dengan usulan pemekaran wilayah.
Ketua Badan Presidium Pemekaran Kabupaten Kutai Pesisir (BPPKKP) Hery Falehvi menegaskan warga pesisir Kutai Kartanegara yang diantaranya Kecamatan Samboja, Muara Jawa, Sanga-sanga dan Anggana telah sepakat untuk tetap bertekat untuk memisahkan diri dari kabupaten Kutai kertanegara.
Ketua Umum Badan Presidium Pemekaran Kabupaten Kutai Pesisir (BP2K2P) Heri Fahlevi mengatakan, sudah 19 kali pihaknya mengirimkan surat kepada bupati terkait dengan adanya permintaan masyarakat tersebut. Namun, surat tersebut hingga kini masih belum mendapatkan balasan dari bupati
“Sudah kami lakukan segala cara untuk meminta bertemu dengan Bupati Kukar Rita Widyasari, tetapi tidak sekalipun bisa ketemu. Sudah ada 11 kali kami meminta secara prosedur untuk bertemu dengan cara baik-baik. Tapi selalu gagal dan tak pernah dipenuhi. Alasannya juga tidak di jelaskan kenapa menolak bertemu,” kata Hery,
” Tidak hanya itu pada 11 Februari 2014 lalu para anggota Dewan di Kukar yang tadinya mendukung pemekaran kukar dan menerbit kan surat keputusan (SK ) Menarik kembali dukungan itu karena sebab yang tidak kami ketahui”, tutur Pahlevi.
Pemekaran ini menurut Hery, merupakan sebuah langkah masyarakat pesisir yang menjadi keinginan sejak 15 tahun yang lalu. “Uapaya kami ini sudah kami lakukan sejang 15 tahun yang lalu. Tapi pemerintah Kabupaten Kukar (Bupati) tidak menyetujui pemekaran ini. Ini suatu bentuk keinginan masyarakat pesisir yang ingin mandiri dan merasakan kesejahtraan. Ya, minimal akses untuk mengurus administrasi kepemerintahan dan kependudukan serta ekonomi terjangkau dan tidak harus jauh-jauh ke Tenggarong yang memakan waktu 3 jam perjalanan,” terang Hery.
Senada juga diungkapkan Sekretaris BPPKKP Asmara Ningsih. Dia mengatakan, pemekaran ini murni dari aspirasi dan keinginan masyarakat pesisir. Karena saat ini kondisi Samboja, Muara Jawa dan Sanga-sanga serta Anggana cukup memprihatinkan. Banyak sarana dan prasarananya yang rusak. Seperti jalan. Sudah bertahun-tahun belum juga diperbaikan.
Kami meminta kepada Bupati Kukar agar segera memberi jawaban kepada masyarakat pesisir terkait pemekaran ini. Karena bila tidak masyarakat akan bertekat untuk melakukan aksi demo yang lebih besar dari aksi sebelumnya,” tegas Ningsih yang disambut teriakan pemekaran saat melakukan konfrensi pers BPPKKP di Malesung Resto di Jalan Manunggal komplek BDS, Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Senin (15/9/2014) kemarin.
Dalam Kunjungan SBY di sepinggan Balikpapan masyarakat Pesisir Kukar, merencanakan untuk melakukan aksi demo menyampaikan aspirasi masyarakat saat meresmikan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Namun aksi ini dibatalkan. “Kami sebenarkan merencanakan untuk melakukan unjuk rasa di bandara saat presiden SBY di Bandara untuk memberi tahu kalau masyarakat pesisir inginkan pemekaran. Tetapi kami mendapat tekanan untuk tidak melakukannya. Alternatifnya kami akhirnya melakukan konfrensi pers ini,” kata Ningsih.
Menurut Ningsih saat ini pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan tim transisi Jokowi di Jakarta. “Kami sudah meminta kepada protokoler transisi Jokowi di Jakarta untuk bertemu dan membahas aspirasi masyarakat Pesisir ini. Ada respon namun belum dijadwalkan kapan pertemuannya tersebut,” kata Ningsih. ]] Irwanto