BPVP Samarinda Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja

SAMARINDA – Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Yassierli, meresmikan pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Batch 5 dan Project Based Learning (PBL) Batch 3 di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda, Kamis (30/10/2025). Kegiatan ini diikuti 384 peserta dari 20 paket pelatihan yang mencakup keterampilan teknis dan nonteknis, mulai dari alat berat, otomotif, hingga tata boga dan menjahit.

Dalam kunjungannya, Yassierli meninjau berbagai workshop pelatihan secara langsung dan menyaksikan atraksi alat berat di lapangan pelatihan Desa Muara Baru. Program PBK dan PBL merupakan bagian dari komitmen Kementerian Ketenagakerjaan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja nasional agar lebih siap menghadapi kebutuhan industri modern.

Melalui metode Project Based Learning, peserta diarahkan tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki kemampuan memecahkan masalah nyata di lapangan. Pendekatan ini diharapkan mampu mencetak tenaga kerja yang mandiri, kreatif, dan berorientasi pada solusi, sejalan dengan arah pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.

“Project Based Learning ini adalah salah satu inisiatif baru yang kami dorong di berbagai balai pelatihan. Melalui program ini, peserta tidak sekadar menunggu tawaran kerja, tetapi bisa menjadi problem solver yang mampu menawarkan solusi kepada industri,” ujar Yassierli seusai kegiatan.

Selain membuka program pelatihan, Menaker menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan dunia industri dalam menyerap lulusan pelatihan. Saat ini, Kemenaker menargetkan sekitar 8.000 peserta pelatihan siap dikirim ke berbagai negara melalui program pemagangan luar negeri, sementara pelatihan domestik terus diperkuat melalui kolaborasi dengan sektor swasta.

Yassierli menegaskan bahwa pelatihan di BPVP Samarinda menjadi bagian penting dalam strategi nasional peningkatan produktivitas tenaga kerja. Dengan beragam pelatihan seperti pengelasan, otomotif, hingga pelatihan bahasa asing, lulusan diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan pasar kerja global.

“Kita ingin lulusan pelatihan di BPVP Samarinda benar-benar siap bersaing, baik di industri dalam negeri maupun luar negeri. Pemerintah akan terus memperkuat kerja sama dengan pihak industri agar para peserta ini mendapatkan kesempatan magang dan kerja yang luas,” tuturnya.

Melalui pelatihan berbasis proyek ini, pemerintah berharap tenaga kerja Indonesia tidak hanya menjadi pelaksana, tetapi juga inovator yang mampu menciptakan peluang kerja baru di berbagai sektor. Kemenaker optimistis program ini menjadi langkah konkret dalam mengurangi pengangguran dan memperkuat daya saing tenaga kerja nasional. []

Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *