Brigade Pangan Jadi Ujung Tombak Swasembada Kaltim

ADVERTORIAL — Upaya mewujudkan kemandirian pangan di Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan geliat nyata. Gubernur Kaltim Dr. H. Rudy Mas’ud, yang akrab disapa Harum, mendorong peran strategis Brigade Pangan untuk menjadi motor utama dalam mendorong swasembada pangan di seluruh wilayah Kaltim.
Hal ini disampaikan Gubernur Harum usai melakukan panen hasil hortikultura di lahan percontohan (demplot) pada pembukaan Pekan Daerah (Peda) XI Petani Nelayan Provinsi Kaltim yang digelar di Taman Budaya Sendawar, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Sabtu (21/06/2025). “Swasembada pangan harus segera kita wujudkan di Kaltim,” tegas Gubernur dalam kesempatan tersebut.
Menurutnya, melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Brigade Pangan, optimalisasi lahan pertanian tengah dijalankan di enam wilayah: Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Paser, Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Timur (Kutim), Berau, dan Kota Samarinda. Ia berharap Kutai Barat (Kubar) segera menyusul sebagai wilayah ketujuh, memperluas cakupan proyek swasembada pangan yang dicanangkan sebagai program strategis dalam enam bulan ke depan.
“Padi Gogo sangat cocok ditanam di Kubar dan Mahulu (Mahakam Ulu) karena sesuai dengan karakteristik tanah dan lingkungan setempat,” ungkapnya saat menyampaikan pentingnya adaptasi varietas tanaman sesuai kondisi geografis.
Komitmen pemerintah pusat juga mendapat sorotan, menyusul kunjungan kerja Menteri Pertanian ke Balikpapan dan PPU, yang turut menggarisbawahi keseriusan dalam mendukung pengembangan sektor pangan di Kaltim. Pemerintah pusat bahkan menyatakan kesiapan menyalurkan anggaran khusus untuk optimalisasi lahan pertanian dan pencetakan sawah baru.
Lebih dari sekadar membuka lahan, Gubernur Harum menekankan pentingnya membangun kelembagaan pertanian yang kuat seperti Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan kelompok tani. Ia juga menilai peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan dan pendampingan teknis berkelanjutan sangat krusial agar produktivitas dan kualitas hasil pertanian meningkat.
Momentum Peda XI dimanfaatkan sebagai ajang edukasi dan konsolidasi antarpelaku sektor pertanian. Selain panen bersama, kegiatan ini dirangkai dengan penyerahan penghargaan kepada pelaku tani, dialog interaktif antara petani dan nelayan bersama Gubernur, penandatanganan prasasti tugu Peda, penanaman bibit buah lokal, hingga panen hasil hortikultura dari demplot teknologi.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah dan akan dijalankan, Pemprov Kaltim menargetkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri, tetapi juga menjadi kekuatan penopang ketahanan pangan nasional. Swasembada pangan tidak lagi sekadar mimpi, melainkan visi nyata yang mulai dibangun dari desa, melalui petani dan nelayan lokal, dengan dukungan penuh dari pemerintah. []
Penulis: Nur Quratul Nabila | Penyunting: Enggal Triya Amukti