BSI Dorong Literasi Keuangan Syariah Lewat Cicil Emas dan Emas Elektronik
SAMARINDA – Dalam upaya memperluas literasi keuangan syariah serta mendorong masyarakat agar lebih bijak dalam berinvestasi, Bank Syariah Indonesia (BSI) memperkenalkan dua produk unggulan, yakni Cicil Emas dan Emas Elektronik. Kedua produk tersebut dihadirkan sebagai solusi investasi yang mudah, terjangkau, dan sesuai dengan prinsip syariah.
Produk investasi ini diperkenalkan dalam kegiatan Kaltim Paradise of The East x Summer Fest 2025 yang digelar di Convention Hall Samarinda, Jumat (07/11/2025). Acara tersebut diikuti oleh berbagai pelaku usaha dan lembaga keuangan, termasuk BSI yang membuka booth layanan untuk memperkenalkan produk-produk keuangan berbasis digital syariah kepada masyarakat.
Mas’ud Qowim, Transaction Banking Retail Staff BSI Cabang Juanda Samarinda, menjelaskan bahwa Cicil Emas menjadi alternatif investasi bagi masyarakat yang ingin memiliki emas tanpa harus membayar secara penuh di awal. “Produk Cicil Emas cocok bagi nasabah yang ingin mengamankan harga emas hari ini, tetapi dananya belum cukup. Mereka bisa mulai mencicil agar tetap memperoleh harga terbaik,” jelasnya.
Selain itu, BSI juga menawarkan produk Emas Elektronik, yang memungkinkan nasabah membeli emas secara digital dan mencetaknya dalam bentuk fisik kapan saja. “Untuk nasabah yang ingin memiliki emas batangan, Emas Elektronik bisa dicetak setiap kelipatan dua gram. Jadi, fleksibel dan tetap sesuai prinsip syariah,” tambahnya.
Mas’ud menilai waktu terbaik untuk memulai cicilan emas adalah ketika harga pasar sedang menurun. “Harga emas cenderung fluktuatif, seperti saham. Ketika harga turun, itulah waktu yang tepat untuk membeli atau mencicil,” ujarnya.
Saat ini, harga emas di pasar berada di kisaran Rp2,3 juta per gram, angka yang dinilai cukup kompetitif untuk mulai berinvestasi. Ia menambahkan bahwa syarat membuka tabungan atau mengikuti program cicil emas di BSI sangat mudah, sehingga dapat dijangkau oleh semua kalangan.
Selain memperkenalkan produk investasi, BSI juga memperkuat edukasi mengenai keamanan transaksi digital melalui penerapan sistem pembayaran QRIS. Pihaknya rutin melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi penipuan digital.
“Ada kasus oknum yang menempelkan QR palsu di tempat usaha. Karena itu, kami rutin memeriksa dan mengedukasi merchant agar transaksi tetap aman,” tegasnya.
Mas’ud berharap sistem transaksi digital antarbank di masa mendatang dapat berjalan lebih cepat dan efisien. “Harapan kami, sistemnya bisa real time agar pelaku UMKM tidak terkendala dalam perputaran modal. Itu akan sangat membantu ekonomi lokal,” pungkasnya.
Dengan inovasi berbasis syariah dan teknologi digital, BSI terus berupaya menghadirkan layanan keuangan yang aman, modern, dan berkelanjutan bagi masyarakat Samarinda dan Kalimantan Timur. []
Penulis: Rifki Irlika Akbar | Penyunting: Aulia Setyaningrum
