BUMDes Kukar Raih Prestasi Provinsi, DPMD Kukar Dorong Desa Jadi Motor Ekonomi Mandiri
ADVERTORIAL – Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh desa-desa di Kukar. Dua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) binaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara sukses mengharumkan nama daerah dalam ajang Penilaian BUMDesa/BUMK Provinsi Kalimantan Timur tahun 2025.
BUMDes Pelangi Muai dari Desa Muai meraih juara pertama kategori Pengelolaan Keuangan dan Aset, sementara BUMDes Citra Sejahtera dari Desa Santan Ulu menyabet juara dua kategori Inovasi Terbaik. Prestasi ini bukan sekadar trofi, melainkan bukti bahwa desa-desa di Kukar mampu mengelola potensi lokal secara profesional dan berdaya saing.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian tersebut. “Pelangi Muai dan Citra Sejahtera adalah contoh nyata bahwa usaha desa bisa dikelola dengan baik. Prestasi ini bukan hanya kemenangan, tapi cerminan bahwa BUMDes di Kukar semakin matang dan inovatif,” ujarnya, Senin (29/09/2025).
Setiap tahun, Kukar konsisten berpartisipasi dalam penilaian BUMDes tingkat provinsi. Selain dua pemenang utama, BUMDes Bersinar Desaku dari Muara Enggelam dan Payang Sejahtera dari Sungai Payang juga masuk dalam jajaran nominasi.
“Alhamdulillah, Kukar tidak pernah absen dari daftar pemenang. Ini menandakan desa-desa kita punya kreativitas tinggi dalam mengelola potensi lokal,” tambah Arianto.
Namun, ia menekankan bahwa keberhasilan BUMDes tidak hanya diukur dari lomba, melainkan dari dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat. DPMD Kukar terus mendorong penguatan SDM, keberlanjutan usaha, dan tata kelola yang transparan.
“Yang terpenting adalah bagaimana hasil usaha BUMDes bisa meningkatkan ekonomi warga dan menjadikan desa lebih mandiri,” tegas Arianto.
Terkait peluang ke ajang nasional, ia menyebut keputusan berada di tangan Pemerintah Provinsi Kaltim. Namun, dua BUMDes unggulan dari Kukar siap tampil sebagai wakil daerah jika diberi kepercayaan.
Dengan capaian ini, BUMDes di Kukar diharapkan menjadi role model dalam pengelolaan usaha desa yang berkelanjutan. Prestasi bukan lagi tujuan akhir, melainkan pijakan menuju desa yang kuat secara ekonomi, mandiri secara kelembagaan, dan berdampak nyata bagi masyarakat. []
Redaksi10
