Bundaran UGM Jadi Lokasi Aksi Aliansi Jogja Memanggil

YOGYAKARTA – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Jogja Memanggil menggelar aksi demonstrasi di kawasan Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Jumat (29/8/2025). Aksi tersebut berlangsung damai dan mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian serta satuan pengamanan kampus.
Koordinator aksi, Dewa Raditya, menyatakan bahwa demonstrasi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap sejumlah peristiwa nasional, termasuk kasus kematian dua mahasiswa, Affan dan Rheza, yang sebelumnya menjadi sorotan publik.
Selain itu, massa juga menyoroti rencana kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen, serta kebijakan pemerintah dan DPR yang dinilai tidak berpihak pada masyarakat.
“Kami menegaskan bahwa aksi ini damai. Aspirasi kami jelas, yaitu menuntut keadilan atas kasus Affan dan Rheza serta menolak kebijakan yang memberatkan rakyat,” ujar Dewa dalam orasi.
Pantauan di lokasi, massa membawa berbagai poster dan spanduk dengan tulisan bernada kritik terhadap pemerintah. Beberapa mahasiswa juga menampilkan teatrikal sebagai simbol penolakan terhadap kekerasan aparat. Suasana lalu lintas sempat tersendat di sekitar Bundaran UGM, namun aksi berjalan tertib tanpa adanya bentrokan.
Kepolisian Daerah (Polda) DIY menyampaikan apresiasi terhadap tertibnya jalannya aksi. Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto, mengatakan pihaknya menyiagakan personel untuk memastikan keamanan dan kelancaran kegiatan.
“Kami berkomitmen memberikan ruang bagi masyarakat menyampaikan pendapat, selama dilakukan sesuai aturan,” katanya.
Aliansi Jogja Memanggil menegaskan akan terus mengawal isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan publik. Mereka juga menyerukan agar aparat penegak hukum bertindak transparan dalam menyelesaikan kasus dugaan pelanggaran HAM yang menimpa mahasiswa.
Aksi di Bundaran UGM berakhir menjelang sore dengan damai. Massa membubarkan diri secara tertib usai membacakan pernyataan sikap dan doa bersama. []
Nur Quratul Nabila A