CAEXPO 2025 Dibuka, China Tegaskan ASEAN Mitra Utama

NANNING – Pameran China-ASEAN (CAEXPO) ke-22 resmi dibuka di Nanning, Guangxi, menegaskan kembali pentingnya hubungan erat antara Tiongkok dan Asia Tenggara. Ajang tahunan ini tidak hanya menjadi ruang promosi dagang dan teknologi, tetapi juga simbol komitmen Tiongkok menjadikan ASEAN sebagai mitra strategis utama di kawasan.

Wakil Presiden China Han Zheng dalam pidato pembukaan menekankan bahwa Asia Tenggara tetap menjadi prioritas utama bagi kebijakan luar negeri negaranya.

“Tahun ini, hubungan kemitraan strategis komprehensif China-ASEAN terus berkembang pesat. China menempatkan ASEAN sebagai prioritas dalam diplomasi kawasan, memperdalam integrasi regional dan meningkatkan tingkat kerja sama,” ujar Han Zheng, Rabu (17/09/2025).

CAEXPO 2025 yang berlangsung pada 17–21 September 2025 mengangkat tema “Digital Intelligence and Innovation Empower Development: Leveraging China-ASEAN FTA 3.0 New Opportunities for an even Closer China-ASEAN Community with a Shared Future”. Sebanyak 3.200 perusahaan dari 45 negara berpartisipasi dalam pameran seluas 160.000 meter persegi tersebut.

Han Zheng menegaskan kerja sama kedua pihak tidak terbatas pada sektor perdagangan, melainkan juga menyentuh pembangunan infrastruktur, pendidikan, budaya, hingga proyek kemanusiaan.

“Kami pun berkomitmen terhadap prinsip inklusivitas, kelancaran lalu lintas masyarakat, pertukaran personel semakin intensif maka semakin banyak mekanisme pertukaran budaya, pendidikan, dan interaksi menyeluruh dapat menjembatani hubungan antarmasyarakat,” tuturnya.

Di tengah ketidakpastian global, Tiongkok menyatakan kesiapan memperluas kerja sama dengan ASEAN dalam investasi, rantai pasok, serta perdagangan bebas.

“China bersedia terus bekerja dengan berbagai negara, menciptakan kerja sama berkelanjutan, dengan bidang yang lebih beragam dan pendekatan yang lebih pragmatis, untuk memajukan pembangunan komunitas masa depan bersama China-ASEAN,” kata Han.

Ia juga menekankan peran penting Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dalam memperkuat stabilitas rantai pasok global.

“China bersama negara-negara ASEAN dapat menjaga stabilitas rantai pasok industri global, lebih memperkuat koordinasi kebijakan industri, mendorong pembangunan rantai pasok industri regional yang lebih stabil dan memanfaatkan keunggulan komparatif regional,” jelasnya.

Selain aspek ekonomi, CAEXPO juga dipandang sebagai wadah memperluas kerja sama budaya dan pariwisata. Han Zheng menegaskan keterbukaan Tiongkok terhadap dunia.

“China akan membuka diri dengan kecepatan tinggi, menyediakan lebih banyak peluang bagi dunia, dengan pembangunan berkualitas tinggi sendiri mendorong pembangunan bersama berbagai negara,” ucapnya.

Sejumlah pemimpin ASEAN hadir dalam acara pembukaan, antara lain Perdana Menteri Myanmar U Nyo Saw, Wakil Presiden Laos Bounthong Chitmany, Wakil Perdana Menteri Kamboja Vongsey Vissoth, Wakil Perdana Menteri Malaysia Fadillah Yusof, Wakil Perdana Menteri Vietnam Mai Van Chinh, serta Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya solidaritas kawasan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi bersama.

CAEXPO 2025 juga menjadi momentum lahirnya era Perdagangan Bebas China-ASEAN Versi 3.0 (CAFTA 3.0) yang baru saja disepakati pada Mei lalu. Mekanisme ini diharapkan memperkuat integrasi rantai pasok regional sekaligus memperluas peluang investasi lintas negara.

Data dari Administrasi Umum Bea Cukai China (GACC) menunjukkan nilai perdagangan China-ASEAN pada Januari–Agustus 2025 mencapai 686,78 miliar dolar AS, tumbuh 8,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Investasi dua arah hingga Juli 2025 juga telah melampaui 450 miliar dolar AS.

Bagi Indonesia, CAEXPO tahun ini menjadi panggung strategis untuk menampilkan potensi ekonomi nasional. Tiga paviliun khusus dibuka, yakni Paviliun Komoditas, Paviliun Nasional, dan Paviliun Kecerdasan Buatan (AI). Sebanyak 84 pelaku usaha ikut serta, memamerkan produk unggulan mulai dari makanan dan minuman olahan, fesyen, hingga teknologi berbasis AI. Kehadiran Paviliun AI menandai langkah awal Indonesia dalam memperkenalkan inovasi teknologi tinggi ke pasar internasional. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *