Calon Presiden Peru Balas Tembakan Penyerang

JAKARTA – Upaya pembunuhan terhadap calon presiden Peru, Rafael Belaunde, kembali menyoroti meningkatnya kekerasan bersenjata di negara Amerika Selatan tersebut. Belaunde lolos dari maut setelah kendaraan yang ia kemudikan ditembaki oleh dua pria bersenjata di kawasan Cerro Azul, selatan ibu kota Lima. Insiden tersebut terjadi pada Selasa (02/12/2025), saat sang politisi dalam perjalanan melakukan agenda kampanye.

Kepolisian Peru menyampaikan bahwa serangan dilakukan oleh dua pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor. Kepala polisi, Jenderal Oscar Arriola, menjelaskan bahwa para pelaku melepaskan “delapan atau sembilan” tembakan ke arah SUV yang dikemudikan Belaunde. Menggunakan senjata pribadinya, kandidat berusia 50 tahun itu membalas serangan dengan melepaskan beberapa tembakan ke arah para pelaku.

Tayangan televisi lokal memperlihatkan kaca depan mobil Belaunde retak parah akibat tembakan. Pecahan kaca juga mengenai wajah dan pakaiannya, meninggalkan noda darah pada beberapa bagian. Meski demikian, Belaunde menegaskan bahwa luka tersebut tidak serius. Menurutnya, itu hanyalah “goresan yang didapat setelah insiden tersebut.”

Arriola menambahkan bahwa berdasarkan laporan awal, tidak ada korban luka akibat tembakan langsung dalam kejadian itu. Belaunde sendiri disebut melepaskan “setidaknya 12 tembakan” untuk membalas para penyerangnya. Hingga kini, kepolisian masih memburu pelaku dan menelusuri motif utama penyerangan.

Rafael Belaunde, yang pernah menjabat sebagai menteri energi dan merupakan cucu dari mantan presiden Fernando Belaunde, menyatakan kepada polisi bahwa ia tidak pernah menerima ancaman sebelum insiden terjadi. Hal itu membuat aparat mempertimbangkan kemungkinan serangan spontan atau aksi kriminal terorganisir yang menyasar tokoh politik.

Belaunde kini menjadi salah satu dari sedikitnya 12 kandidat yang bersaing dalam pemilihan presiden Peru yang dijadwalkan berlangsung pada 12 April mendatang. Namun, posisinya dalam survei sementara masih berada di lapisan bawah. Persaingan ketat saat ini lebih didominasi dua tokoh sayap kanan, yaitu mantan wali kota Lima, Rafael Lopez Aliaga, dan Keiko Fujimori, putri mantan presiden Alberto Fujimori.

Keiko Fujimori juga merespons insiden tersebut melalui media sosial. “Saya mengutuk keras tindakan kriminal ini, sebuah cerminan kekerasan yang menimpa ribuan warga Peru setiap harinya. Kita tidak bisa menganggap remeh tindakan kriminal ini, yang harus diberantas dengan kekuatan hukum penuh,” tulisnya di platform X.

Dalam beberapa tahun terakhir, Peru dilanda peningkatan kasus pemerasan dan kekerasan terorganisir, terutama yang menargetkan pengemudi bus dan pelaku usaha kecil. Banyak dari korban dilaporkan ditembak mati setelah menolak membayar uang perlindungan kepada kelompok kriminal.

Serangan terhadap Belaunde pun menambah panjang daftar insiden kekerasan yang memperburuk situasi keamanan menjelang pemilu. Pihak berwenang kini memperketat pengamanan terhadap kandidat presiden, sekaligus meningkatkan operasi penindakan terhadap kelompok kriminal yang diduga berada di balik rentetan kekerasan belakangan ini. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *