Cassie Bersaksi, Ungkap P-Diddy Kendalikan Hidupnya Lewat Ancaman Video Seksual

LOS ANGELES – Cassandra Ventura, yang dikenal sebagai Cassie, mantan pasangan dari Sean “Diddy” Combs, memberikan kesaksian mengejutkan dalam persidangan lanjutan atas kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan produser musik ternama tersebut. Dalam sidang yang digelar Selasa (13/5/2025), Cassie menyatakan bahwa hidupnya selama bertahun-tahun dikendalikan oleh Combs melalui ancaman dan kekerasan.

“[Combs] mengendalikan banyak hal dalam hidup saya,” ujar Cassie, seperti dikutip dari kantor berita Agence France-Presse (AFP).

Menurut Cassie, Combs menggunakan video intim yang diduga direkam tanpa persetujuannya sebagai alat pemerasan agar ia tetap berada di bawah kendali. Jaksa penuntut menuding Combs telah menciptakan lingkungan penuh ancaman dan manipulasi, termasuk ancaman untuk menghancurkan reputasi korban jika mencoba lepas dari pengaruhnya.

Kesaksian ini diperkuat dengan bukti rekaman kamera pengawas (CCTV) dari sebuah hotel di Los Angeles yang diputar di ruang sidang pada Senin (12/5/2025). Dalam rekaman tersebut, Combs terlihat memukul dan menyeret Cassie secara brutal, menandakan dugaan kekerasan fisik terjadi sejak lama.

Seorang mantan petugas keamanan hotel, Israel Florez, mengungkapkan bahwa dirinya menjadi saksi mata pertama atas insiden tersebut. Ia juga mengaku pernah ditawari uang sebesar 100 ribu dolar AS atau sekitar Rp1,6 miliar oleh Combs, sebagai upaya suap agar rekaman kejadian tidak tersebar.

Pernyataan Florez menjadi dasar jaksa untuk menyampaikan bahwa Combs berupaya menutupi bukti kejahatannya dengan menggunakan kekuatan finansial dan pengaruhnya.

Dalam pernyataan pembukaan, jaksa Emily A. Johnson menyebut Combs membentuk semacam “perusahaan kriminal” yang digunakan untuk menjalankan pola kekerasan dan eksploitasi seksual selama lebih dari dua dekade. Ia menambahkan, Combs diduga membius, mengancam, dan memaksa sejumlah perempuan untuk melayani nafsu seksualnya, dibantu oleh kelompok rahasia di bawah kendalinya.

Sementara itu, tim pengacara Combs membantah seluruh dakwaan dan menyatakan bahwa meskipun klien mereka memiliki perilaku kontroversial, hal tersebut tidak serta merta membuktikan keterlibatannya dalam pemerasan dan perdagangan manusia.

Sidang masih berlangsung dengan panel terdiri atas 12 juri utama dan enam juri pengganti yang bertugas menentukan vonis bagi Combs. Persidangan ini menjadi salah satu sorotan utama media karena melibatkan figur publik ternama yang telah lama menjadi bagian dari industri hiburan Amerika Serikat. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *