Cegah Tawuran, 44 Pelajar Diamankan di Bogor
JAKARTA – Upaya menjaga ketertiban masyarakat kembali diuji ketika puluhan pelajar diduga hendak melakukan aksi tawuran di wilayah Tajurhalang, Kabupaten Bogor. Berkat laporan cepat dari warga, polisi berhasil mengamankan 44 pelajar yang kedapatan melakukan konvoi mencurigakan dan diduga membawa senjata tajam.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (25/11/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. Warga setempat melaporkan sekelompok pelajar yang bergerombol menggunakan sepeda motor di sekitar Tajurhalang. Menerima informasi tersebut, anggota Polsek Tajurhalang segera bergerak menuju lokasi.
” Kemudian dari anggota piket Polsek Tajurhalang dibantu oleh warga langsung kami amankan di sekitaran Kantor Desa Tonjong yang tidak jauh dari kantor Polsek Tajurhalang,” ujar Kapolsek Tajurhalang, Iptu Raden Suwito, saat dihubungi Rabu (26/11/2025).
Sebanyak 44 pelajar itu diketahui berasal dari satu sekolah swasta di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Saat dimintai keterangan, para pelajar mengaku sedang melakukan konvoi untuk merayakan Hari Guru. Namun, keterangan tersebut diragukan karena adanya dugaan para pelajar hendak melakukan aksi tawuran.
“Mereka (44 pelajar) semua satu sekolah swasta di wilayah Kecamatan Bojonggede. Yang menurut keterangan mereka ingin merayakan hari guru,” ucap Suwito.
Polisi menduga para pelajar tersebut sempat membawa senjata tajam yang kemudian dibuang di sekitar Setu Tonjong sebelum diamankan oleh petugas. Dugaan itu diperkuat berdasarkan beberapa keterangan saksi yang melihat sebagian pelajar membuang benda yang mencurigakan ke arah danau.
“Harusnya ada (sajam) tapi karena sama mereka dibuang ke Setu Tonjong. Jadi kami tidak menemukan sajam sama mereka. (44 pelajar) Dipulangkan karena tidak ada sajamnya,” ungkap Suwito.
Meski tidak ditemukan barang bukti, polisi tetap memberikan pembinaan dan peringatan keras kepada para pelajar. Selain itu, pihak kepolisian juga memanggil orang tua serta perwakilan sekolah untuk memastikan insiden serupa tidak kembali terjadi.
Masyarakat mengapresiasi respons cepat polisi dan kerja sama warga dalam mencegah aksi tawuran yang berpotensi menimbulkan keributan dan membahayakan keselamatan pengguna jalan maupun warga sekitar. Kejadian ini kembali menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap pelajar, serta perlunya kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan aparat keamanan dalam menangani kenakalan remaja.
Selain melakukan pembinaan, polisi juga berencana meningkatkan patroli pada jam-jam rawan serta memperkuat koordinasi dengan sekolah untuk memantau aktivitas para pelajar, terutama saat perayaan atau kegiatan non-akademik. []
Siti Sholehah.
