Cekcok di Jalan Jakut Berujung Pengeroyokan Dua Orang
JAKARTA – Sebuah insiden pengeroyokan terjadi di kawasan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, yang menimpa dua warga berinisial B dan DS. Peristiwa tersebut bermula dari dugaan nyarisnya kecelakaan antara korban dengan mobil sedan BMW yang dikendarai oleh sekelompok orang.
Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, menjelaskan bahwa peristiwa ini berlangsung pada Selasa (28/10/2025), namun baru dilaporkan ke pihak kepolisian beberapa hari kemudian.
“Awal kejadian ketika Pelapor bersama Saksi sedang berjalan kaki, tiba-tiba datang mobil sedan BMW yang dikendarai salah satu pelaku hampir menabrak Pelapor dan Saksi,” ujar Reonald, Sabtu (01/11/2025).
Menurut penjelasan polisi, korban yang kaget sempat bereaksi spontan. “Sehingga mengakibatkan Pelapor dan Saksi kaget dan secara spontan karena sudah sangat dekat, Pelapor memegang kaca mobil sebelah kiri,” lanjutnya.
Namun, tindakan spontan tersebut justru memicu amarah dari pengemudi mobil. Beberapa orang di dalam kendaraan kemudian membuka kaca jendela sambil berteriak dan memarahi korban. Tak berhenti di situ, pengemudi dan sejumlah penumpang turun dari mobil dan langsung mengeroyok korban.
“Selanjutnya para pelaku melakukan pengeroyokan terhadap Pelapor, sehingga Saksi atas nama DS yang panik melihat kejadian tersebut berusaha melerai,” jelas Reonald.
Upaya DS untuk menenangkan situasi justru membuatnya ikut menjadi sasaran kekerasan. Ia pun mengalami luka di beberapa bagian tubuh, seperti tangan, kaki, dan wajah. Begitu pula dengan korban utama, B, yang mengalami memar cukup serius akibat dipukuli secara brutal.
Polisi menyebutkan bahwa kasus ini kini dalam tahap penyelidikan (lidik) oleh Polres Metro Jakarta Utara. “Pelaku lidik (diselidiki), kasus ditangani Polres Metro Jakarta Utara,” pungkas Reonald.
Peristiwa pengeroyokan ini memicu perhatian warga sekitar, mengingat lokasi kejadian berada di kawasan padat lalu lintas. Beberapa saksi mata menyebutkan bahwa insiden berlangsung cepat dan disertai teriakan warga yang mencoba memisahkan korban dari para pelaku.
Hingga kini, polisi masih menelusuri identitas para pelaku dan memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi untuk memastikan jumlah orang yang terlibat serta motif di balik tindakan kekerasan tersebut.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya menahan emosi di jalan raya. Situasi yang berawal dari kesalahpahaman kecil dapat dengan mudah berujung pada tindak kekerasan yang merugikan banyak pihak. []
Siti Sholehah.
