Damayanti: Gratispol Perlu Didukung Mutu Pendidikan

ADVERTORIAL – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur, Damayanti, menyatakan bahwa program kerja Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji selama 100 hari pertama belum bisa dievaluasi secara menyeluruh, khususnya terkait penanganan angka pengangguran di daerah tersebut.

Menurut Damayanti, hal ini dikarenakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025 masih merupakan hasil penyusunan dari masa pemerintahan sebelumnya. Oleh karena itu, program-program yang berjalan saat ini belum sepenuhnya mencerminkan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih.

“Kinerja tidak bisa serta-merta dilihat, karena APBD 2025 yang menggetok periode yang sebelumnya dan kita doakan saja, mudah-mudahan yang menjadi visi misi Gubernur bisa berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan harapan masyarakat,” ujar Damayanti kepada awak media saat ditemui di Samarinda, Rabu (18/6/2025).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyampaikan optimismenya bahwa pada tahun 2026 program-program unggulan Gubernur Rudy Mas’ud akan mulai terealisasi. Ia menilai, kehadiran program “Gratispol” akan sangat membantu masyarakat, khususnya dalam situasi ekonomi yang sedang melambat.

“Kedepan program gubernur begitu luar biasa dan langsung menyentuh masyarakat, karena perekonomian sedang sedikit lesu. Dengan adanya Gratispol akan membantu masyarakat,” katanya.

Namun demikian, Damayanti menekankan bahwa implementasi program pendidikan gratis tidak boleh berhenti pada aspek pembebasan biaya saja. Ia menilai, peningkatan kualitas pendidikan juga harus menjadi fokus, baik dari sisi penyediaan sarana dan prasarana, maupun peningkatan kompetensi para tenaga pendidik.

“Memang benar gratis itu tidak hanya sekadar gratis, baik itu pembiayaan sekolah, tapi juga harus dibarengi dengan fasilitas yang memadai,” tuturnya.

Ia menambahkan, dengan adanya program Gratispol, akses masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi semakin terbuka. Namun, tantangan besar ke depan adalah bagaimana mencetak lulusan yang tidak hanya sekadar memperoleh ijazah, tetapi juga memiliki kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja.

“Menjadi PR bersama bahwa kualitas tenaga pendidik harus ditingkatkan, jadi tidak hanya peningkatan sarana dan prasarananya saja,” tutup wakil rakyat dari daerah pemilihan Balikpapan tersebut. []

 Penulis: Diyan Febrina Citra  | Penyunting: Enggal Triya Amukti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *