Dana Rp150 Juta per RT di Kukar Dorong Ekonomi Kreatif Warga, Pemuda dan Ibu-Ibu Jadi Fokus

ADVERTORIAL – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tak hanya meningkatkan anggaran RT menjadi Rp150 juta, tetapi juga mengarahkan dana tersebut untuk mendorong kegiatan produktif masyarakat. Dalam Rapat Penyusunan Raperda RPJMD Kukar 2025–2029, Kepala DPMD Kukar, Arianto, menegaskan bahwa program ini akan menyasar kelompok pemuda dan ibu-ibu sebagai motor penggerak ekonomi lokal.

Dana Rp150 juta per RT akan digunakan tidak hanya untuk kebutuhan sosial dan darurat, tetapi juga sebagai modal awal bagi kegiatan produktif. Pemerintah berharap dana ini bisa menjadi stimulus ekonomi yang memberdayakan warga secara langsung.

“Kelompok pemuda bisa dilatih keterampilan bengkel, ibu-ibu bisa belajar membuat kue atau kerajinan. Dana ini harus berdampak,” jelas Arianto, (21/10/2025).

Program ini akan melibatkan RT, kelurahan, DPMD Kukar, serta lembaga pelatihan lokal. Pemerintah juga akan menggandeng media dan komunitas untuk menyosialisasikan program dan mendampingi pelaksanaannya.

Program ini dirancang dalam RPJMD Kukar 2025–2029 dan akan mulai diterapkan pada periode mendatang di seluruh wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kelompok pemuda dan ibu-ibu dinilai memiliki potensi besar dalam menggerakkan ekonomi lokal. Dengan pelatihan dan dukungan sarana, mereka bisa menciptakan usaha kecil yang berkelanjutan dan mandiri.

“Kami ingin RT menjadi pusat kegiatan produktif. Ini bukan hanya soal dana, tapi soal pemberdayaan,” kata Arianto.

DPMD Kukar sedang merumuskan regulasi dan sinkronisasi program agar pelaksanaan berjalan lancar. Dana akan disalurkan melalui mekanisme yang transparan dan akuntabel, dengan pendampingan dari pemerintah daerah.

Arianto juga menekankan pentingnya pengawasan dan pelaporan agar dana tidak disalahgunakan. Ia mengajak semua pihak, termasuk media, untuk ikut mengawal program ini.

“Media punya peran penting untuk menyuarakan manfaat program ini. Jangan sampai disalahgunakan oleh oknum,” ujarnya.

Program Rp150 juta per RT bukan hanya soal angka, tetapi tentang perubahan paradigma pembangunan. Dengan fokus pada pemberdayaan pemuda dan ibu-ibu, Kukar menunjukkan bahwa pembangunan bisa dimulai dari rumah, dari RT, dan dari tangan warga sendiri. []

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *