Dapur MBG Panakkukang Tutup, Puluhan Pekerja Kehilangan Nafkah

MAKASSAR – Program makan bergizi gratis (MBG) kembali menghadapi tantangan besar setelah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) 02 Panakkukang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menghentikan seluruh aktivitasnya. Penutupan ini bukan hanya berdampak pada ribuan siswa sekolah dasar penerima manfaat, tetapi juga memukul ekonomi keluarga pekerja lokal yang terlibat.

SPPG yang berlokasi di Jalan Andi Pangerang Pettarani 2, Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang, sebelumnya mampu memproduksi hingga 3.500 porsi makanan per hari. Lebih dari 10 sekolah menjadi penerima suplai makanan sehat dari dapur yang dikelola Yayasan Tangan Fatima Bekerja tersebut. Namun, sejak sepekan terakhir, aktivitas distribusi terhenti total.

Diduga, polemik terkait pagu anggaran menjadi penyebab utama macetnya operasional. Seorang karyawan, Sri Bulan, mengungkapkan ketidakpastian yang dirasakan para pekerja.

“Saya juga kurang tahu pasti kenapa tutup, tetapi saya dengar masalah anggaran pagunya. Yang saya dengar biasa Rp10.000, tetapi enggak tahu sekarang kenapa bisa Rp6.500,” ujarnya, Senin (29/09/2025).

Akibat penutupan ini, lebih dari 50 karyawan, sebagian besar perempuan dan janda yang menggantungkan hidup dari dapur MBG, terpaksa menganggur.

“Harapannya semoga cepat beroperasi kembali, karena banyak karyawan di sini yang mencari nafkah, banyak janda-janda yang kerja di sini,” tambah Sri Bulan.

Kondisi di Makassar mencuat di tengah meningkatnya laporan kasus keracunan massal yang dikaitkan dengan program MBG di berbagai daerah. Pemerintah pusat pun turun tangan dengan kebijakan penutupan sementara sejumlah dapur MBG yang dinilai bermasalah.

“SPPG yang bermasalah ditutup untuk sementara, dilakukan evaluasi, dan investigasi,” tegas Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, dalam konferensi pers di kantor Kementerian Kesehatan.

Keputusan tersebut dihasilkan dari rapat koordinasi lintas kementerian yang melibatkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Mensesneg Prasetyo Hadi, dan Badan Gizi Nasional (BGN).

Penutupan dapur MBG di Makassar memperlihatkan dilema antara upaya menjamin kualitas makanan bergizi dan keberlangsungan ekonomi masyarakat lokal. Di satu sisi, evaluasi mutlak diperlukan untuk mencegah kasus keracunan berulang. Namun, di sisi lain, puluhan keluarga kini kehilangan sumber penghasilan.

Program MBG sejatinya dirancang untuk mendukung tumbuh kembang anak sekolah sekaligus menggerakkan ekonomi lokal melalui keterlibatan masyarakat sekitar. Kasus di Panakkukang menunjukkan bahwa pengelolaan dan pengawasan ketat, termasuk penetapan anggaran yang realistis, menjadi kunci agar program ini tidak berhenti di tengah jalan. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *