Dapur SPPG Sragen Direnovasi Usai Kasus Keracunan Massal

SRAGEN – Kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa, guru, dan karyawan sekolah di Sragen menjadi peringatan keras bagi pengelolaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Pemerintah Kabupaten Sragen akhirnya memutuskan melakukan renovasi menyeluruh terhadap dapur SPPG Mitra Mandiri Gemolong-1, lokasi yang diduga menjadi sumber masalah.
Peristiwa keracunan terjadi usai distribusi menu MBG pada Senin, 11 Agustus 2025. Sebanyak 365 orang terdampak, beberapa di antaranya harus menjalani perawatan intensif di RSUD Gemolong.
Insiden ini sempat membuat distribusi MBG dihentikan sementara.
Sekretaris Daerah Sragen, Hargiyanto, menyampaikan hasil uji laboratorium yang diumumkan pada 25 Agustus 2025 menunjukkan adanya persoalan sanitasi dan higienitas.
“Hasilnya ada temuan masalah pada sanitasi dan higiene,” ujar Hargiyanto, Rabu (27/8/2025).
Berdasarkan hasil tersebut, pihaknya meminta pengelola SPPG segera melakukan renovasi saluran sanitasi.
“Dengan temuan hasil laboratorium itu, solusi yang dilakukan yakni renovasi/perbaikan di lokasi SPPG Gemolong,” tambahnya. Pemerintah daerah juga menurunkan tim dari dinas terkait dan puskesmas untuk mengawasi proses renovasi.
Distribusi MBG sendiri sudah kembali berjalan sejak 25 Agustus 2025. WKS Humas SMPN 1 Gemolong, Hardi, menegaskan bahwa siswa tetap percaya terhadap makanan yang disediakan.
“MBG sudah beroperasi sejak Senin, 25 Agustus 2025,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihak sekolah telah memberikan edukasi kepada siswa agar lebih berhati-hati dalam memilih makanan.
“Kami sudah menyosialisasikan ke siswa tentang literasi makanan pada hari Jumat 22 Agustus. Agar anak-anak mencermati makanan yang akan dimakan, serta mencuci tangan sebelum makan,” tutup Hardi.
Kasus ini menjadi momentum penting bagi evaluasi menyeluruh, tidak hanya pada dapur pengolahan makanan, tetapi juga sistem pengawasan program MBG agar kejadian serupa tidak terulang. []
Nur Quratul Nabila A