Darlis: Kebakaran Pasar Segiri Bukti Tata Kelola Masih Lemah

ADVERTORIAL – Peristiwa kebakaran di kawasan Pasar Segiri Samarinda kembali menyedot perhatian publik. Kebakaran yang terjadi di Jalan Pahlawan, Sisodadi, Samarinda Kota, Minggu (10/08/2025) lalu itu menghanguskan tiga kios dan turut merusak dua petak usaha lainnya.

Bagi masyarakat Samarinda, musibah ini bukan kali pertama. Pasar Segiri, yang dikenal sebagai pusat perdagangan rakyat terbesar di kota tersebut, kerap dilanda kebakaran berulang. Kondisi itu menimbulkan kekhawatiran serius, tidak hanya bagi para pedagang yang setiap hari bergantung pada pasar, tetapi juga bagi kalangan legislatif yang menilai masalah keselamatan di fasilitas publik belum tertangani secara tuntas.

Sekretaris Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Muhammad Darlis Pattalongi, menegaskan musibah ini seharusnya menjadi bahan evaluasi mendalam bagi pemerintah daerah. Menurutnya, pasar sebagai pusat layanan masyarakat tidak boleh terus-menerus dibiarkan rawan bencana. “Kami prihatin pusat pelayanan masyarakat, yakni dalam bentuk pasar itu mengalami kebakaran atau peristiwa kebakaran seperti itu, kejadian seperti ini itu menjadi pelajaran buat para pengelola fasilitas publik termasuk dari Pemkot untuk mengawal,” ujarnya saat ditemui di kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Selasa (12/08/2025).

Lebih lanjut, Darlis mengungkapkan tata kelola Pasar Segiri memang jauh dari ideal. Ia menilai perpaduan antara bangunan lama dan baru yang tidak dirancang dengan baik membuat penataan kios terkesan acak. “Kita tahu bersama pasar Segiri salah satu pilar ekonomi yang utama di Samarinda dan memang terus terang selama ini kalau kami melihat dari layout cenderung agak semerawut,” tuturnya.

Bagi Darlis, kebakaran yang kembali terjadi bukan hanya soal musibah semata, melainkan juga cermin lemahnya pengawasan dan standar keselamatan. Ia menekankan perlunya pembenahan instalasi listrik serta perbaikan infrastruktur pasar agar tidak lagi menimbulkan kerugian besar bagi pedagang.

“Kami berharap agar instalasi-instalasi atau layout setiap pusat-pusat kegiatan publik itu bisa diawasi dan diverifikasi agar semua berjalan atau berstandar sebagaimana yang disyaratkan, sehingga tidak merugikan masyarakat dan para pedagang,” kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Ia menambahkan, para pedagang yang telah membayar sewa berhak memperoleh fasilitas yang layak dan aman. Karena itu, ia mendorong adanya rehabilitasi pasar dan pengawasan rutin yang lebih ketat. Tanpa langkah nyata dari pemerintah, sambungnya, risiko kebakaran akan terus menghantui para pedagang maupun pembeli yang beraktivitas di pasar.

“Kejadian ini harus benar-benar menjadi momentum perbaikan, bukan sekadar rutinitas penanganan pascakebakaran,” pungkas Darlis. []

Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *