Desa Loa Lepu Rancang Peta Jalan Pembangunan Jangka Panjang

ADVERTORIAL – Pemerintah Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang, melangkah progresif dengan menyusun master plan pembangunan desa yang menjadi acuan utama arah pembangunan mulai tahun 2025. Langkah ini menjadikan Loa Lepu sebagai salah satu desa di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang menginisiasi pembangunan berbasis data, pemetaan potensi lokal, dan partisipasi masyarakat.

Kepala Desa Loa Lepu, Sumali, menyatakan bahwa master plan tersebut disusun secara menyeluruh, tidak hanya mencakup aspek fisik seperti jalan atau gedung, tetapi juga menyentuh dimensi sumber daya manusia, lingkungan hidup, dan kemandirian ekonomi.

“Master plan ini kami susun agar pembangunan desa tidak lagi bersifat reaktif, melainkan terencana dan berorientasi jangka panjang. Kita ingin semua sektor dipetakan dengan jelas, mulai dari potensi pertanian, perikanan, pariwisata, sampai pengembangan UMKM,” ujarnya, Kamis (17/04/2025).

Sebagai bentuk komitmen belajar dari pengalaman desa lain, Pemdes Loa Lepu menggandeng Desa Ponggok, Jawa Tengah, yang dikenal berhasil membangun ekosistem ekonomi desa dengan pendekatan lintas sektor. Sumali menyebut kemitraan ini sebagai upaya untuk memperkaya perspektif dalam menyusun perencanaan pembangunan yang tepat sasaran.

“Kita tidak sekadar menyalin, tapi ingin belajar dari praktik baik yang terbukti berhasil. Desa Ponggok bukan hanya terkenal karena sektor wisatanya, tetapi juga karena kemampuannya dalam mengelola sampah, memberdayakan petani dan nelayan, serta membangun ekosistem ekonomi lokal yang kuat,” jelasnya.

Dalam prosesnya, penyusunan master plan dilakukan secara partisipatif. Berbagai forum musyawarah desa dan kelompok kerja telah dibentuk untuk menjaring gagasan dari masyarakat. Kebutuhan dan aspirasi warga menjadi dasar dalam menetapkan prioritas pembangunan, sehingga hasilnya lebih inklusif dan kontekstual.

“Kalau kita tahu potensi kita apa, dan punya peta jalan yang jelas, maka pembangunan akan lebih terarah. Tidak asal membangun, tapi betul-betul sesuai dengan kebutuhan dan prioritas masyarakat,” imbuh Sumali.

Ke depan, dokumen ini akan menjadi rujukan setiap program dan anggaran desa. Harapannya, Loa Lepu dapat tumbuh sebagai desa mandiri yang berdaya saing tinggi, sekaligus menjadi model pembangunan berkelanjutan berbasis masyarakat di tingkat kabupaten. []

Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *