Dewan Provinsi Apresiasi Kinerja Bank Kalbar Menunjukkan Tren Positif

APRESIASI : Dirut Bank Kalbar H. Rokidi SE MM bersama jajaran anggota DPRD Kalbar Komisi II. (Foto : Istimewa)

PONTIANAK, PRUDENSI.COM-Bank Kalbar, bank milik masyarakat Kalimantan Barat, menunjukkan perkembangan menggembirakan di tengah evaluasi rutin yang dilakukan oleh DPRD Provinsi Kalimantan Barat. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh Komisi III DPRD Provinsi pada Selasa (15/7) menunjukkan bahwa kinerja Bank Kalbar terus menunjukkan tren positif, baik dari sisi aset, laba bersih, hingga kontribusi dividen kepada APBD Provinsi.

Dalam rapat mitra kerja Komisi III bersama Bank Kalbar hari ini, Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Sueb, menyampaikan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap kinerja perusahaan daerah tersebut.

Sueb menjelaskan bahwa aset Bank Kalbar per Juni 2025 telah mencapai Rp24,5 triliun, meningkat sekitar 4,6% dibandingkan posisi Juni 2024 yang berada di angka Rp23,4 triliun. Kenaikan ini menunjukkan bahwa Bank Kalbar mampu menjaga pertumbuhan aset secara konsisten dalam setahun terakhir.

Selain itu, kredit dan pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Kalbar juga naik sebesar 7,04% dalam periode yang sama, dengan peningkatan mencapai lebih dari Rp1 triliun. Laba bersih juga mengalami peningkatan sebesar 7,73%, atau sekitar Rp258 miliar.

Dividen untuk APBD Capai Rp1,3 Triliun dalam 20 Tahun

Salah satu capaian penting yang mendapat apresiasi tinggi dari DPRD adalah kontribusi dividen yang diberikan oleh Bank Kalbar kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Dalam kurun waktu 20 tahun, dari 2004 hingga 2024, Bank Kalbar telah membayarkan dividen sebesar Rp1,349 triliun kepada Pemprov.

“Artinya, persentase pengembalian dari penyertaan modal yang diberikan kepada Bank Kalbar sudah mencapai 154,86%. Ini angka yang sangat bagus,” kata Sueb.
Hingga bulan Juni 2025, modal penyertaan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat di Bank Kalbar mencapai Rp871,327 miliar. Dengan total penyertaan modal dari seluruh pemerintah daerah di Kalbar mencapai Rp1,768 triliun.

DPRD Apresiasi Kinerja, Tapi Minta Target Tahunan Diperjelas

Meski menilai perkembangan Bank Kalbar sangat positif, Sueb menyampaikan beberapa masukan. Salah satunya adalah perlunya target kinerja tahunan yang lebih jelas agar evaluasi bisa dilakukan secara lebih sistematis setiap triwulan.
“Kami di Komisi III selalu melakukan evaluasi setiap triwulan, maka penting bagi Bank Kalbar untuk menyajikan target-target kinerja dalam satu tahun anggaran agar bisa kita evaluasi bersama,” ujarnya.

Selain itu, Sueb juga menyebut perlunya koordinasi yang lebih intensif antara Bank Kalbar dengan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Barat, terkait beberapa aturan yang menjadi hambatan operasional Bank Kalbar. DPRD berencana mengundang kedua pihak untuk duduk bersama dan mencari solusi bersama.

Bank Kalbar Masuk Nominasi Enam Besar Nasional

Yang tidak kalah membanggakan, Bank Kalbar berhasil masuk dalam nominasi enam besar pelaporan keuangan dan kinerja perbankan daerah terbaik se-Indonesia. Pencapaian ini menunjukkan bahwa Bank Kalbar tidak hanya unggul di tingkat regional, tetapi juga memiliki kualitas manajemen yang diakui secara nasional.
“Ketika APBD Provinsi Kalimantan Barat mendapatkan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), itu juga tidak terlepas dari kinerja keuangan dan pelaporan yang baik dari Bank Kalbar,” pungkas Sueb.

Dalam waktu dekat, DPRD Provinsi Kalimantan Barat juga akan menetapkan tambahan penyertaan modal dari Pemerintah Provinsi sebesar Rp50 miliar. Dengan penambahan ini, total penyertaan modal Pemprov di Bank Kalbar akan mencapai sekitar Rp1,8 triliun.

Dengan pertumbuhan yang stabil, kontribusi yang besar terhadap APBD, serta pengakuan nasional atas kinerjanya, Bank Kalbar terus menunjukkan bahwa perbankan daerah bisa menjadi motor penggerak perekonomian daerah yang kuat dan berkelanjutan.(ril)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *