Dilanda Banjir, Pemkab Pelalawan Liburkan Sementara Sembilan Sekolah di Empat Kecamatan
PELALAWAN – Musibah banjir yang melanda Kabupaten Pelalawan dalam beberapa hari terakhir tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga mempengaruhi dunia pendidikan. Sebanyak sembilan sekolah di empat kecamatan terpaksa diliburkan akibat genangan air yang merendam ruang kelas.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pelalawan, Leo Nardo, melalui Plt Sekretaris Disdik, Atil Mahdar, mengungkapkan bahwa langkah meliburkan aktivitas belajar mengajar diambil untuk menjaga keselamatan siswa dan guru.
Sekolah-sekolah yang terkena dampak banjir tersebar di empat kecamatan. Di Kecamatan Langgam, SD Negeri 004 Muara Sako dan Kecamatan Pelalawan SD Negeri 011 Sering Barat, SD Negeri 006 Sering, SD Negeri 004 Pelalawan.
Sedangkan di Kecamatan Pangkalan Kerinci, SD Negeri 001 Desa Rantau Baru, SD Negeri 002 Kuala Terusan. Kemudian, di Kecamatan Ukui, SD Negeri 003 Lubuk Kembang Bungo, SD Negeri 016 Air Hitam dan SMP Negeri 1 Ukui.
Menurut Atil Mahdar, seluruh sekolah yang terdampak akan segera menerima surat resmi dari Disdik Pelalawan untuk menghentikan aktivitas sementara di sekolah.
Meskipun aktivitas belajar di sekolah dihentikan sementara, pendidikan tetap berjalan.
“Anak-anak akan belajar melalui daring dan diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah,” jelas Atil, Selasa (21/1/2025) yang dikutip riauterkini.com.
Ketika ditanya kapan sekolah-sekolah tersebut akan kembali dibuka, Atil menyatakan bahwa keputusan itu akan bergantung pada kondisi air. Jika banjir surut, siswa dapat kembali belajar di sekolah.
“Kami tetap memastikan dunia pendidikan di Kabupaten Pelalawan tidak terhenti. Meski ruang kelas terendam, pembelajaran harus tetap berjalan, walaupun sementara dilakukan dari rumah,” tambahnya.
Disdik Pelalawan mengimbau seluruh pihak, terutama sekolah yang terdampak, untuk memanfaatkan sistem daring sebaik mungkin demi keberlanjutan pendidikan siswa. Dengan kondisi yang perlahan membaik, diharapkan aktivitas belajar mengajar secara tatap muka bisa segera dilanjutkan. []
Nur Quratul Nabila A