Dinas Sosial Kota Kendari Catat 152 Korban Kebakaran Mengungsi di Tenda Darurat

KENDARI – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari mencatat bahwa sebanyak 152 warga terdampak kebakaran rumah dan kini mengungsi di tenda darurat yang didirikan di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kota Kendari, Izak Bulo, mengungkapkan bahwa jumlah korban kebakaran ini mencakup berbagai kelompok usia, termasuk bayi, balita, ibu hamil, hingga lansia.

“Warga yang terdampak berjumlah 152 jiwa yang terdiri dari bayi, batita, balita, anak-anak, dewasa, ibu hamil, dan lansia,” ujar Izak Bulo saat ditemui di Kendari, Senin (17/2/2025).

Izak menambahkan, korban kebakaran ini berasal dari 46 kepala keluarga (KK) yang kehilangan tempat tinggal. Rinciannya, sebanyak 69 orang laki-laki dan 83 orang perempuan, yang terbagi dalam enam tenda pengungsian.

“Satu tenda menampung sekitar 10 KK, masing-masing memiliki petak-petak yang terpisah untuk setiap keluarga,” jelasnya.

Selain itu, Izak menyebutkan bahwa pengungsi terdiri dari berbagai kelompok usia, yakni 79 orang dewasa, 31 anak-anak, 18 batita, 9 lansia, 7 balita, 5 bayi, dan 3 ibu hamil. Ia juga menyebutkan bahwa meskipun sebagian besar tinggal di tenda darurat, ada beberapa pengungsi yang sesekali menginap di rumah keluarga terdekat yang tidak jauh dari lokasi pengungsian.

“Namun, untuk kesehariannya, mereka bermukim di tenda,” tuturnya.

Sebagai langkah tanggap darurat, Pemerintah Kota Kendari bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara telah menyediakan fasilitas pengungsian dan kebutuhan dasar bagi para korban.

Kebakaran yang melanda kawasan TPA Kelurahan Puuwatu ini menghanguskan 26 unit kopel atau 52 rumah warga. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari, Junaidin Umar, melaporkan bahwa kejadian tersebut dilaporkan sekitar pukul 19.43 WITA. Sebanyak 30 personel Damkar diturunkan untuk memadamkan api yang dengan cepat melalap pemukiman warga.

“Kami langsung menurunkan 30 personel untuk menangani kebakaran ini,” ujarnya.

Menurut Junaidin, kebakaran diduga disebabkan oleh arus pendek listrik dan kompor gas yang berpotensi menyalakan api. Meskipun kebakaran telah berhasil dipadamkan, pihaknya terus memantau perkembangan di lokasi untuk memastikan tidak ada potensi kebakaran susulan.

Pemerintah Kota Kendari berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada para korban, baik berupa tempat tinggal sementara maupun kebutuhan dasar lainnya selama masa pemulihan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *