Dinkes Kaltim Fokus Genjot SDM Kesehatan

KUTAI KARTANEGARA – Di tengah pelantikan Asisten Tenaga Kesehatan Angkatan III serta pelepasan siswa kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Gerbang Raja Tenggarong tahun ajaran 2024/2025, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menegaskan komitmennya terhadap penguatan layanan kesehatan primer berbasis desa dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) di sektor kesehatan.

Acara yang digelar di Gedung Putri Karang Melenu, Jalan AP Mangkunegara, Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Senin (28/04/2025), turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin. Ia menyampaikan bahwa peningkatan mutu layanan kesehatan tidak bisa dilepaskan dari proses pemadanan data kependudukan yang kini sedang dilakukan pemerintah daerah.

“Pak Gubernur telah mengumumkan setiap penduduk di Kaltim dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK) sudah mulai dipadankan dalam proses kepesertaan dan penanganan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa peningkatan kualitas fasilitas kesehatan harus berjalan beriringan dengan pengembangan SDM. “Semua fasilitas pelayanan kesehatan harus ditingkatkan, termasuk sumber daya manusia,” lanjutnya.

Momentum pelantikan ini dimanfaatkan pula untuk menekankan peran tenaga kesehatan muda, termasuk lulusan SMK, dalam menyokong pelayanan dasar kesehatan di tingkat desa. Salah satu inisiatif yang tengah dijalankan ialah program Operasi Merah Putih, yang mendorong kehadiran apotek desa dengan tenaga kefarmasian. “Setiap desa diharapkan memiliki apotek dengan tenaga kefarmasian, termasuk lulusan SMK Farmasi aktif mendukung program sinarapi,” ungkap Jaya.

Namun, ia tidak menampik bahwa tantangan masih besar. Tercatat, 624 desa di Kaltim belum memiliki puskesmas, laboratorium medis, maupun apotek. Kondisi ini menjadi perhatian serius dalam upaya pencegahan penyakit menular dan tidak menular, seperti diabetes, di daerah terpencil. “Ini tantangan bersama untuk memperkuat layanan kesehatan primer dan pencegahan penyakit seperti diabetes di desa,” tegasnya.

Selain sektor kesehatan, Jaya juga menyampaikan pesan kepada orang tua terkait keberlanjutan pendidikan anak. “Ada program gratis sekolah dan kuliah di Kaltim, 53 perguruan tinggi sudah MOU menanggung UKT mahasiswa baru satu tahun,” jelasnya. Ia menyebut dua program utama: sekolah gratis di Kaltim dan beasiswa melanjutkan pendidikan tinggi di luar provinsi. “Harapannya lulusan SMK dapat melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi hingga S2 dan S3,” pungkasnya.

Penulis: Nur Quratul Nabila  | Penyunting: Enggal Triya Amukti | ADV Diskominfo Kaltim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *