Dinkes Lebak Gencar Sosialisasi Pencegahan DBD di Sekolah dan Masyarakat

LEBAK – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak terus menggencarkan sosialisasi pencegahan dan antisipasi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di sekolah-sekolah serta lingkungan masyarakat. Langkah ini dilakukan guna menekan jumlah kasus yang terus meningkat di wilayah tersebut.
Hingga pertengahan Februari 2025, kasus DBD di Kabupaten Lebak telah mencapai 151 kasus. Tingginya angka ini menjadi perhatian serius bagi Dinkes Lebak, mengingat pada tahun 2024 lalu, jumlah kasus DBD mencapai 3.038 dengan 10 korban meninggal dunia. Angka tersebut meningkat drastis dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 764 kasus dan 4 kematian.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Lebak, Rohmat Puji Raharjo, mengatakan bahwa pihaknya berupaya mengedukasi masyarakat, khususnya pelajar, mengenai bahaya DBD dan cara pencegahannya.
“Kami melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah agar para pelajar bisa memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Diharapkan mereka juga dapat menerapkannya di rumah dan lingkungan sekitar. Pencegahan DBD harus dilakukan secara bersama-sama dengan menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Rohmat, Minggu (23/2/2025).
Dinkes Lebak juga terus menggalakkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Gerakan 3M Plus, yang meliputi menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, serta mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.
“Gerakan 3M Plus dan PSN ini sangat efektif untuk mengurangi populasi nyamuk dan mencegah penyebaran DBD,” tambahnya.
Rohmat mengimbau masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam pencegahan DBD dengan rutin membersihkan lingkungan sekitar, terutama menjelang musim hujan yang berisiko meningkatkan jumlah kasus. Ia juga meminta agar masyarakat segera melaporkan ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala DBD, seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, dan munculnya bintik-bintik merah di kulit.
Dengan adanya upaya sosialisasi dan pencegahan yang terus digalakkan, Dinkes Lebak berharap angka kasus DBD di wilayahnya dapat ditekan secara signifikan. Pemerintah daerah pun terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan upaya penanggulangan DBD berjalan secara optimal dan efektif. []
Nur Quratul Nabila a