Direktur Secret Service AS Nyatakan Mundur dari Jabatan usai Gagal Lindungi Trump

WASHINGTON DC – Direktur Dinas Rahasia Amerika Serikat (Secret Service) Kimberly Cheatle mengundurkan diri pada Selasa (23/7/2024) atau sehari setelah mengakui lembaga yang ia pimpin gagal dalam misinya untuk mencegah upaya pembunuhan terhadap Donald Trump. Saat hadir di hadapan Kongres AS poada Senin (22/7/2024), Cheatle mengatakan serangan terhadap Trump, yang mengalami luka ringan di telinga kanannya, merupakan kegagalan dari Secret Service.

Dia menyebutnya sebagai kegagalan operasional Dinas Rahasia yang paling signifikan dalam beberapa dekade. Baik Partai Republik maupun Partai Demokrat kemudian meminta Cheatle untuk mengundurkan diri. Dia menarik kemarahan anggota parlemen dari kedua partai dengan menolak untuk memberikan rincian spesifik tentang serangan itu. Cheatle beralasan masih ada beberapa penyelidikan aktif.

Seorang pria bersenjata berusia 20 tahun diketahui telah mencoba membunuh Donald Trump pada 13 Juli lalu. Ia mencoba menembak mantan Presiden AS dan kandidat Presiden AS 2024 dari Partai Republik itu dalam sebuah acara rapat umum kampanye di Butler, Pennsylvania. Pria bersenjata itu menembaki Trump dengan senapan serbu gaya AR hanya beberapa menit setelah dia mulai berbicara di acara kampanye. Bertengger di atap sebuah gedung di dekatnya, ia ditembak mati oleh penembak jitu Secret Service kurang dari 30 detik setelah melepaskan tembakan pertama dari delapan tembakan. Para penyelidik menyimpulkan, pemuda yang tinggal di sebuah kota yang berjarak sekitar 50 mil dari Butler itu, bertindak sendirian, dan belum dapat mengidentifikasi kecenderungan ideologi atau politik yang kuat.

Dua orang peserta aksi terluka parah dan seorang petugas pemadam kebakaran Pennsylvania berusia 50 tahun, Corey Comperatore, ditembak mati. Mantan dokter Trump mengatakan pada akhir pekan lalu, bahwa kandidat dari Partai Republik tersebut mengalami luka tembak sepanjang 2 cm di telinga kanannya.

“Peluru melesat kurang dari seperempat inci memasuki kepalanya, dan mengenai bagian atas telinga kanannya,” kata mantan dokter Gedung Putih, Ronny Jackson.

Cheatle sendiri telah bertugas sebagai agen Secret Service selama 27 tahun sebelum keluar pada 2021 untuk menjadi kepala keamanan di Amerika Utara untuk PepsiCo. Dia ditunjuk untuk mengepalai badan tersebut oleh Presiden Joe Biden pada tahun 2022.

“Sudah terlambat, dia (Cheatle) seharusnya melakukan ini (mundur) setidaknya seminggu yang lalu,” kata Mike Johnson, Ketua DPR dari Partai Republik, kepada wartawan.

“Saya senang melihat dia telah mengindahkan seruan dari Partai Republik dan Demokrat,” tambahnya, dikutip dari AFP. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *