Disdikbud Kukar Gelar MGMP Seni dan Prakarya, Dorong Guru SMP Lebih Kreatif

KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni dan Prakarya tingkat SMP se-Kabupaten Kutai Kartanegara. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada Jumat dan Sabtu (25–26 April 2025), bertempat di Aula Disdikbud Kukar.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 150 guru dari berbagai sekolah menengah pertama di Kukar. MGMP ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan rutin yang diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi, kreativitas, dan kolaborasi antarguru sesuai bidangnya masing-masing.
Sebelumnya, MGMP telah dilaksanakan untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, dan IPS. Kegiatan serupa akan terus berlanjut hingga mencakup seluruh mata pelajaran yang ada di jenjang SMP. Pada pekan berikutnya, MGMP dijadwalkan untuk lima mata pelajaran lainnya, yaitu Bahasa Indonesia, PJOK, TIK, PPKn, dan Pendidikan Agama.
Plt. Kepala Bidang SMP Disdikbud Kukar, Emi Rosana Saleh, menyampaikan bahwa MGMP merupakan agenda rutin yang menjadi wadah strategis untuk pengembangan profesional guru.
“Jadi, di jenjang SMP itu ada sekitar sepuluh mata pelajaran dalam kurikulum. Musyawarah seperti ini kita selenggarakan untuk masing-masing mapel. Kalau mapel seperti Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, itu biasanya berlangsung empat hari. Tapi untuk TIK, Olahraga, Seni dan Prakarya, karena lebih banyak praktik, maka cukup dalam waktu dua hari,” ucap Emi.
Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar, seiring dengan tersedianya perangkat ChroomBook di hampir seluruh sekolah.
“Jadi kita ingin para guru bisa mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran yang klasikal, kreatif, dan aktif di dalam kelas,” katanya.
Sementara itu, Muhammad Iswan selaku panitia kegiatan MGMP dari Disdikbud Kukar mengapresiasi semangat dan antusiasme para peserta. Menurutnya, semangat para guru menjadi modal utama dalam memajukan pembelajaran di sekolah.
“Kami melihat di sini luar biasa, antusiasnya. Ini membuktikan bahwa kawan-kawan guru siap untuk berkembang melalui MGMP Seni dan Prakarya ini,” ucap Iswan.
Ia berharap, kegiatan ini tidak berhenti pada pelaksanaan dua hari saja, tetapi menjadi awal dari kolaborasi yang berkelanjutan antarpendidik.
“Harapan kami, semangat ini terus dibakar. Jangan sampai setelah dua hari ini, selesai juga proses pembelajarannya. Justru ini adalah titik awal kolaborasi dan perubahan,” tambahnya.
Iswan juga mendorong para guru untuk terus terbuka dalam belajar, saling menginspirasi, dan tidak ragu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Kalau kita merasa belum mampu, jangan menutup diri. Kita harus terbuka, belajar, dan berubah demi membawa perubahan nyata di sekolah kita masing-masing,” tegasnya.[]
Suryono