Dishub KBB Sita Klakson Telolet di Bus Wisata Lembang, Jaga Kelaikan Kendaraan Selama Libur Nataru

BANDUNG BARAT – Sejumlah bus angkutan umum di kawasan wisata Lembang menerima ramp chek dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat.

Hal ini dilakukan untuk memastikan kelaikan kendaraan yang digunakan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

“Kami melakukan ramp check dengan melakukan pemeriksaan teknis untuk beberapa bus dan kita temukan ada beberapa yang menggunakan klakson telolet,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KBB, Fauzan Azima, saat melakukan ramp check bersama kepolisian, dikutip dari radarbandung.id, Jumat (27/12/2024).

Selain memeriksa kelaikan kendaraan lanjut Fauzan, pihaknya juga menindak kendaraan bus yang menggunakan klakson telolet.

“Petugas gabungan langsung mencabut kabel penghubung klakson tersebut mengingat penggunaan klakson tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2012 tentang kendaraan,” tegasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam Pasal 69 disebutkan bahwa suara klakson paling rendah adalah 83 desibel atau paling tinggi 118 desibel, dan apabila melanggar akan dikenakan sanksi denda sebesar Rp500 ribu.

“Kita sudah lakukan tindakan pemutusan jaringan telolet sehingga diharapkan masyarakat khususnya PO (perusahaan otobus) tidak menggunakan lagi. Untuk pengguna telolet selain dicabut ada penilangan juga oleh pihak kepolisian,” katanya.

Ia menyebut, pencabutan klakson tersebut untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan seperti kecelakaan yang diakibatkan kelaikan bus. Sebab, penggunaan klakson itu bisa mengganggu fungsi pengereman.

“Pemasangan telolet full sistem jadi untuk bunyinya itu masuk ke angin rem, nah ini yang berbahaya terhadap kendaraan khususnya bus-bus besar,” katanya.

Ia menegaskan, bunyi klakson basuri itu memicu anak-anak untuk memburunya hingga ke jalan raya. Kondisi tersebut jelas sangat membahayakan.

“Penggunaan telolet itu berbahaya bagi lingkungan karena banyak anak kecil yang senang bahkan sampai ke tengah jalan dan ini berbahaya,” tandasnya. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *