Dispar Kaltim Sertifikasi Public Speaker, 30 Peserta Ikuti Pelatihan Intensif

SAMARINDA — Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor event dan kehumasan, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Pra-Assessment dan Uji Sertifikasi Kompetensi Public Speaking/Master of Ceremony (MC) bagi para pegiat acara dari seluruh kabupaten/kota se-Kaltim.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 16 hingga 18 Juli 2025 di Hotel Aston Samarinda, dan diikuti oleh 30 peserta terpilih yang merupakan MC profesional, public speaker, serta pemandu acara yang telah aktif di berbagai event formal dan nonformal. Kepala Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Pariwisata Kaltim, Dahlia, menyebutkan bahwa minat terhadap kegiatan ini sangat tinggi. Pihaknya mencatat lebih dari 180 pendaftar melalui sistem daring, namun hanya 30 orang yang lolos seleksi ketat.
“Kami seleksi berdasarkan portofolio, pengalaman, sertifikat kompetensi, hingga rekam jejak di komunitas. Meski ada yang kami kenal secara pribadi, semua tetap melalui proses seleksi profesional,” ujar Dahlia saat ditemui Rabu (16/07/2025).
Selama dua hari pertama, peserta mendapat pelatihan dari praktisi komunikasi dan event, Ryan Widiyanto dan Leliyana Andriyani, yang dikenal luas di dunia MC dan public speaking. Hari ketiga, materi pelatihan dilanjutkan oleh I Made Kertayasa, narasumber berpengalaman di bidang komunikasi publik.
Puncaknya, peserta mengikuti uji sertifikasi kompetensi yang difasilitasi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Public Relation Nusantara dari Surabaya. Sertifikasi ini merupakan bagian dari pengakuan resmi berbasis standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Menurut Dahlia, pelatihan ini dirancang tidak hanya untuk menambah pengetahuan teknis, tetapi juga memperkuat etika komunikasi.
“Public speaker bukan hanya soal cerdas dan humoris, tapi juga bagaimana menjaga etika, menyampaikan pesan secara positif, dan membangun citra acara. Itu yang kami tekankan dalam pelatihan ini,” jelasnya.
Lebih jauh, Dahlia menambahkan bahwa peserta yang lulus uji sertifikasi nanti berpeluang besar mengembangkan karir, baik sebagai MC profesional maupun pelatih kehumasan.
“Kalau mereka ingin jadi trainer, tentu harus ikut sertifikasi Training of Trainer (TOT) dulu. Tapi ini langkah awal yang baik untuk peningkatan kapasitas SDM ke depan,” ujarnya.
Tingginya antusiasme masyarakat membuat Dinas Pariwisata berencana menggelar batch kedua, yang masih menunggu persetujuan anggaran perubahan.
“Masih ada sekitar 150 orang yang belum terfasilitasi. Kami ingin memberi ruang lebih luas, semoga bisa terlaksana,” imbuh Dahlia.
Selain pelatihan dan sertifikasi, kegiatan ini juga menjadi ruang kolaborasi dan jejaring antarpeserta yang berasal dari latar belakang beragam mulai dari pegawai pemerintahan, insan media seperti TVRI dan RRI, hingga dosen dan mahasiswa. Dengan meningkatnya profesionalisme di bidang public speaking, Kaltim diharapkan semakin siap menyambut berbagai event nasional maupun internasional, termasuk ajang budaya dan pariwisata yang terus digalakkan di Bumi Etam. []
Penulis: Nur Quratul Nabila | Penyunting: Enggal Triya Amukti | ADV Diskominfo Kaltim