Dispar Kukar Libatkan Komunitas Majukan Wisata Bukit Mahoni
07/06/2025
ADVERTORIAL — Upaya membangun sektor pariwisata yang berkelanjutan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini difokuskan pada peran aktif komunitas lokal. Salah satu contoh nyata pendekatan ini terlihat pada pengembangan destinasi Bukit Mahoni yang terletak di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang.
Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) menekankan bahwa keberhasilan destinasi wisata tidak semata-mata ditentukan oleh pembangunan fisik, melainkan juga oleh keterlibatan masyarakat dalam merawat dan mengembangkan kawasan wisata.
Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dispar Kukar, Sugiarto, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya lebih mengutamakan fasilitasi berbasis partisipasi. “Kami membantu dari sisi kegiatan pendukung, seperti pelatihan pengelolaan wisata, bimbingan teknis, dan promosi,” ujar Sugiarto di Tenggarong, Kamis (05/06/2025).
Ia menegaskan bahwa pengelolaan kawasan seperti Bukit Mahoni memerlukan sinergi antara pemerintah, pengelola wisata, masyarakat desa, dan pelaku usaha. Kolaborasi ini diyakini dapat mendorong pengembangan potensi wisata secara lebih konsisten dan berkelanjutan.
Salah satu wujud dukungan tersebut ialah pelatihan bagi warga untuk menghasilkan produk olahan lokal, pelibatan dalam program kebersihan lingkungan wisata, hingga pelatihan promosi digital agar destinasi lebih dikenal luas. Selain itu, Dispar Kukar juga mendampingi penyusunan proposal pengembangan sebagai upaya membuka akses ke bantuan dari lembaga lain.
“Tidak semua bantuan harus berupa infrastruktur. Yang penting adalah kontinuitas kegiatan yang bisa menghidupkan kawasan wisata. Misalnya pelatihan ibu-ibu dalam menyediakan kuliner lokal untuk pengunjung. Itu bagian penting dalam membangun ekosistem wisata,” jelasnya.
Dalam proses pengembangan ini, Dispar Kukar secara rutin menjalin komunikasi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Mentari Bukit Mahoni. Evaluasi berkala yang dilakukan menjadi bahan masukan penting dalam menyusun program tahunan Dispar terkait pengembangan destinasi.
Menurut Sugiarto, Bukit Mahoni memiliki daya tarik alam dan budaya yang kuat. Jika dikelola secara konsisten dan disertai pelibatan komunitas secara aktif, kawasan ini berpotensi menjadi destinasi unggulan baru di Kukar. “Kami yakin Bukit Mahoni punya daya tarik yang kuat. Tinggal bagaimana kita konsisten membangunnya,” tuturnya.
Selain memperkuat peran warga, strategi pengembangan juga melibatkan unsur seni, pelajar, serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kegiatan edukatif, atraksi budaya, dan eksplorasi wisata malam menjadi bagian dari upaya membangun identitas destinasi yang kuat dan berbeda.
Pendekatan kolaboratif dan berbasis masyarakat ini diharapkan tak hanya memperkuat Bukit Mahoni sebagai destinasi mandiri, tetapi juga menjadi model pengembangan pariwisata desa lain di Kutai Kartanegara.[]
Penulis: Suryono | Penyunting: Aulia Setyaningrum