Dispar Kukar Siapkan Duta Ekowisata Lewat Pelatihan Berstandar

ADVERTORIAL – Pembangunan sektor pariwisata di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus diperkuat dari dalam, terutama dengan mempersiapkan pelaku wisata yang berkompeten dan berkarakter. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan hari pertama kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi Kepemanduan Ekowisata yang digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) pada Minggu (06/07/2025) di Hotel Ibis Samarinda.

Fokus utama pelatihan hari pertama diarahkan pada pembentukan fondasi kompetensi dasar yang harus dimiliki seorang pemandu wisata, dengan pendekatan partisipatif dan interaktif. Sebanyak 22 peserta dari kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dari berbagai kecamatan di Kukar terlibat aktif dalam sesi pembelajaran yang disusun secara komprehensif.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Kukar, Ridha Patrianta, menyampaikan bahwa hari pertama ini menjadi titik krusial bagi peserta dalam memahami peran dan tanggung jawab mereka sebagai pramuwisata profesional.

“Di hari pertama ini, peserta mulai dibekali materi yang membentuk fondasi seorang pemandu wisata profesional. Mulai dari pengetahuan lokal, keterampilan komunikasi, kepemimpinan lapangan, sampai penggunaan teknologi dalam mendukung tugas-tugas kepemanduan,” terang Ridha saat ditemui di Tenggarong, Senin (07/07/2025).

Materi disampaikan langsung oleh asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Jana Dharma Yogyakarta, Dian Janari, yang membawakan topik-topik dasar dengan pendekatan aplikatif dan relevan terhadap kondisi lapangan. Pelatihan tidak hanya berisi penyampaian teori, tetapi juga diskusi berbasis pengalaman dan simulasi praktik yang mengajak peserta untuk saling berbagi solusi atas tantangan kepemanduan di daerah masing-masing.

“Pelaksanaan yang interaktif ini menjadi nilai tambah dalam meningkatkan pemahaman dan kesiapan peserta menghadapi ujian sertifikasi nantinya,” imbuh Ridha.

Aspek etika dan tanggung jawab moral juga mendapat porsi penting dalam hari pertama. Pemahaman terhadap kode etik pramuwisata, sikap profesional, hingga cara menjalin interaksi yang menghormati wisatawan dan lingkungan lokal menjadi penekanan utama.

“Ekowisata memiliki karakteristik unik. Maka peserta juga dibekali keterampilan spesifik seperti cara mengelola interaksi dengan alam, menyampaikan edukasi kepada wisatawan, dan tetap menjaga nilai-nilai konservasi,” jelasnya.

Peserta yang mengikuti pelatihan ini telah diseleksi berdasarkan keterlibatan aktif mereka dalam kegiatan wisata, sehingga materi yang diberikan dapat langsung diterapkan dan diadaptasi dengan cepat. Dispar Kukar menekankan pentingnya akurasi antara sertifikasi yang diperoleh dan kemampuan riil peserta di lapangan.

“Tujuan akhir kami adalah menciptakan pramuwisata yang tidak hanya lulus sertifikasi, tetapi benar-benar mampu menjadi duta wisata yang profesional. Hari pertama ini adalah langkah awal yang penting dalam proses tersebut,” pungkas Ridha.

Melalui pelatihan yang terstruktur dan mendalam sejak hari pertama, Dispar Kukar berharap akan lahir pemandu wisata lokal yang siap mengangkat wajah pariwisata Kukar ke tingkat yang lebih tinggi—berdaya saing, adaptif, dan berwawasan lingkungan.[]

Penulis: Suryono | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *