Dispora Kaltim Bangun Kemandirian Organisasi Pemuda Lewat Pelatihan

ADVERTORIAL – Pengembangan kapasitas kepemudaan di Kalimantan Timur (Kaltim) tidak hanya dilakukan melalui pendekatan programatik semata, tetapi juga melalui investasi serius pada aspek penguatan manajemen organisasi. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim menunjukkan komitmennya dalam hal ini dengan menggelar pelatihan manajemen organisasi di berbagai kabupaten/kota, termasuk Kota Balikpapan yang baru-baru ini menjadi tuan rumah kegiatan tersebut.

Dalam pelaksanaan pelatihan, Dispora Kaltim menekankan pentingnya manajemen yang baik sebagai fondasi organisasi kepemudaan. Rusmulyadi, Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan organisasi yang mampu mencapai tujuan kolektif melalui sistem kerja yang terstruktur.

“Tujuannya satu, jelas bahwa ketika orang berorganisasi yang penting adalah manajemennya, bagaimana memanage organisasi itu menjadi organisasi yang baik, yang benar, mencapai tujuan bersama, karena organisasi itu kan kumpulan orang untuk mencapai tujuan bersama,” ungkap Rusmulyadi, Kamis (17/07/2025), di Kadrie Oening Tower, Samarinda.

Tidak sekadar menyampaikan teori, pelatihan ini juga mengedepankan pendekatan berbasis praktik melalui kehadiran narasumber berpengalaman dari lingkungan organisasi pemuda dan mahasiswa. Para narasumber tersebut dipilih berdasarkan rekam jejak dan kredibilitasnya dalam mengelola organisasi, sehingga mampu memberikan inspirasi yang sesuai dengan realitas yang dihadapi para peserta.

“Kita memberi program pelatihan manajemen dengan narasumber yang memang berkompeten, dalam artian mereka berpengalaman dari organisasi,” jelasnya.

Salah satu pelatihan yang baru dilaksanakan di Kota Balikpapan menghadirkan dua figur penting di bidang kepemudaan, yakni Ida Fauziyah, organisatoris Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), serta Sultan Nur Hidayatullah, pemuda pelopor Kaltim sekaligus pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Balikpapan.

“Narasumbernya Ibu Ida Fauziyah, itu salah satu organisatoris PMII, dan ada Sultan Nur Hidayatullah, dia adalah pemuda pelopor Kaltim dan juga pengurus KNPI Balikpapan,” ujar Rusmulyadi.

Rusmulyadi menegaskan, para tokoh yang dihadirkan tidak sekadar menyampaikan konsep, tetapi turut membagikan pengalaman nyata dalam menjalankan roda organisasi, termasuk tantangan serta strategi membangun kepemimpinan yang efektif.

“Jadi memang, orang-orang yang berpengalaman di organisasi ini kita minta sharing pengalaman dan bagaimana pengetahuannya tentang organisasi,” tambahnya.

Melalui pendekatan yang menyentuh langsung pada pengalaman peserta, pelatihan ini diharapkan dapat memberi dampak positif bagi organisasi yang mereka wakili. Peserta didorong untuk mengadaptasi model manajemen yang baik demi peningkatan performa dan keberlanjutan organisasi mereka.

“Sehingga teman-teman peserta yang berorganisasi ini bisa meniru atau meningkatkan performance organisasinya,” ucapnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan di sepuluh kabupaten/kota se-Kaltim. Hingga saat ini, pelatihan telah terlaksana di Kutai Kartanegara, Samarinda, Balikpapan, dan Berau, dengan jumlah peserta mencapai ratusan orang dari berbagai latar belakang organisasi. Dispora Kaltim menargetkan ribuan peserta dapat mengikuti kegiatan ini hingga akhir tahun sebagai upaya membangun jejaring dan kapasitas pemuda yang kuat, mandiri, dan adaptif terhadap dinamika sosial.[]

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *