Dispora Kaltim Dorong Inovasi Pramuka di Era Digital

ADVERTORIAL – Perkembangan teknologi yang pesat dan gaya hidup digital generasi muda menjadi tantangan baru bagi keberlangsungan kegiatan Pramuka di sekolah. Meski selama ini diakui sebagai organisasi efektif untuk membentuk karakter, minat siswa terhadap Pramuka mulai menunjukkan penurunan. Kondisi ini mendorong Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mengajak sekolah berinovasi dalam mengemas kegiatan Pramuka agar lebih menarik dan relevan.

Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, Hasbar Mara, menegaskan bahwa peran Pramuka masih sangat penting dalam pembentukan kepribadian generasi muda. “Kalau di sekolah, organisasi yang paling efektif untuk membentuk karakter siswa adalah Pramuka,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (8/8/2025).

Menurutnya, nilai-nilai yang diajarkan dalam Pramuka—mulai dari keterampilan bersosialisasi, kepemimpinan, hingga kegiatan berbasis tantangan—merupakan bekal penting yang tidak didapat dari layar gawai. “Di Pramuka, kita mengajarkan banyak hal mulai dari cara bersosialisasi, memimpin, hingga mengikuti berbagai kegiatan menarik. Namun, entah mengapa, minat anak-anak terhadap Pramuka saat ini cenderung menurun,” lanjutnya.

Hasbar mengaku belum memiliki data pasti penyebab merosotnya minat tersebut, namun ia memandang ada beberapa kemungkinan. “Kita tidak bisa menebak-nebak. Bisa jadi kegiatan Pramuka di sekolah memang tidak menjadi prioritas, hanya berjalan seadanya, atau mungkin karena semua kegiatan butuh anggaran,” jelasnya.

Ia menekankan, keikutsertaan siswa dalam organisasi sekolah seperti Pramuka merupakan langkah awal menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan rasa tanggung jawab. Ia bahkan mengaitkan hal ini dengan pengalamannya di masa sekolah.

“Di sanalah anak-anak pertama kali belajar berorganisasi. Saya sendiri dulu sempat bangga ketika lolos seleksi Pramuka tingkat kabupaten dan bahkan hampir berangkat ke Cibubur. Sayangnya, karena suatu hal, keberangkatan itu batal. Meski begitu, pengalaman itu tetap sangat bermanfaat bagi saya,” kenangnya.

Hasbar menilai, manfaat Pramuka lebih dari sekadar kegiatan rutin. Nilai disiplin, kerja sama, dan cinta tanah air yang ditanamkan, menurutnya, sangat penting untuk mengimbangi dampak negatif teknologi. “Anak-anak sekarang cenderung lebih tertarik pada dunia digital. Tantangannya adalah bagaimana membuat kegiatan lapangan tetap bisa bersaing dengan layar gawai mereka,” ujarnya.

Dispora Kaltim pun mengajak sekolah-sekolah memanfaatkan dukungan anggaran yang ada, sekaligus merancang kegiatan Pramuka yang lebih kreatif dan menyesuaikan dengan tren minat generasi muda. “Mudah-mudahan kegiatan seperti ini tidak hilang, karena pemerintah sebenarnya menyediakan anggaran untuk mendukung pelaksanaan kegiatan-kegiatan seperti itu di sekolah,” tegas Hasbar.

Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, sekolah, dan pembina, Pramuka diharapkan kembali menjadi pilihan utama ekstrakurikuler. Lebih dari sekadar formalitas, kegiatan ini diharapkan menjadi sarana pembentukan karakter kuat, disiplin, dan siap menghadapi tantangan di masa depan, tanpa kehilangan relevansi di tengah arus digitalisasi. []

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *